Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR Yandri Susanto mengingatkan bahwa kemajuan Islam harus ditopang pula dengan organisasi kemasyarakatan (ormas) keislaman yang kuat.

"Jika ormas tidak punya pengaruh dan tidak dirasakan kemanfaatannya, maka lambat laun ormas itu ditinggalkan oleh masyarakat atau umat," kata Yandri dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Ia menyatakan hal itu saat menjadi narasumber dalam Musyawarah Daerah IV Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Cilegon Tahun 2023 dengan tema "Dakwah Menggembirakan, Mewujudkan Cilegon Berkemajuan" di Cilegon, Banten, Sabtu (27/5).

Sebagai salah satu ormas Islam, Yandri lantas mencontohkan Muhammadiyah yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tahun 1912 telah memberikan ghirah (semangat perjuangan) yang tidak pudar.

"Maka kita sebagai penerus perlu melanjutkan ghirah itu dengan rencana dan program yang membumi," ujarnya.

Menurut dia, pekerjaan rumah atau "PR" ormas Islam, termasuk Muhammadiyah, saat ini adalah mengentaskan kemiskinan dan kebodohan.

"Kalau kita mau bergerak, kemiskinan dan kebodohan bisa dientaskan karena pengentasan kemiskinan dan kebodohan dimulai dengan pergerakan ormas yang memayungi masyarakat," ujarnya.

Yandri pun mengapresiasi kiprah Muhammadiyah dalam mengentaskan kemiskinan dan kebodohan yang tidak perlu diragukan lagi. Hal itu, tercermin dalam amal usahanya baik di bidang pendidikan maupun kesehatan.

"Muhammadiyah sudah mendirikan banyak sekolah dan perguruan tinggi yang berkualitas. Muhammadiyah juga banyak mendirikan rumah sakit karena itu Muhammadiyah sumbangsihnya sangat luar biasa bagi Republik ini," tuturnya.

Acara pembukaan Musyawarah Daerah IV Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Cilegon Tahun 2023 itu turut dihadiri oleh Wali Kota Cilegon Helldy Agustian, tokoh Muhammadiyah Banten Hasan Alaydrus, hingga para jajaran pengurus Muhammadiyah dan Aisyiyah Provinsi Banten serta Kota Cilegon.