Semarang (ANTARA News) - Seorang narapidana lembaga pemasyarakatan (LP) Kedungpane-Semarang (Jawa Tengah), Hendy Triyoko (34), tewas gantung diri di kamar mandi tempatnya menjalani hukuman, Minggu. Warga Jalan Medoho I/5 Gayamsari, Semarang, Jawa Tengah, itu tewas gantung diri menggunakan celana panjang miliknya, dan pertama kali ditemukan oleh rekan sesama narapidana, Adi Ruharnanto (27). Hendy nekad mengakhiri hidupanya diduga karena stres menanggung malu akibat perbuatannya. Saat ditemukan, tubuhnya masih dalam keadaan menggantung di jeruji besi kamar mandi. Di leher napi yang dijatuhi hukuman 1,5 tahun penjara lantaran terbukti melakukan penggelapan uang perusahaan itu terdapat lilitan celana panjang. Selain di bagian leher, di tubuhnya tidak ditemukan bekas luka-luka. Hingga minggu malam, polisi masih menyelidiki apakah korban memang tewas bunuh diri atau dianiaya. Menurut keterangan Adi, korban yang baru dua bulan menjadi penghuni LP Kedungpane itu diketahui gantung diri, setelah dirinya hendak mengambil air wudhu untuk shalat. Di kamar mandi, Adi mendapati pintu dalam keadaan terkunci dari dalam. Awalnya, dia tidak menaruh curiga. Dipikirnya, ada napi lain yang berada di dalam. Setelah ditunggu beberapa lama, Adi yang tak sabar ingin mengetahui siapa gerangan yang berada di dalam, sehingga mengintip dari celah-celah pintu, dan dia pun terperanjat ketika melihat sesosok tubuh berdiri tergantung. Adi pun berteriak minta tolong kepada rekan-rekannya yang sebagian besar saat itu sedang tertidur pulas. Salah seorang sipir, Suparmin, berupaya membuka pintu kamar itu, dan kemudian didobrak. Hendy ditemukan dalam posisi mengantung, dan saat dipindahkan masih menunjukkan tanda-tanda kehidupannya, namun ia menghembuskan nafas saat hendak dilarikan ke rumah sakit Bhayangkara di Jalan Majapahit, Semarang. (*)