Phnom Penh (ANTARA) - Perdana Menteri Kamboja Samdech Techo Hun Sen pada Sabtu (27/5) mengatakan bahwa negaranya mengekspor produk senilai 7,23 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.952) selama periode Januari-April 2023, turun 4,9 persen secara tahunan (yoy) dari 7,6 miliar dolar AS.

"Ekspor kami mencapai 7,23 miliar dolar AS dalam empat bulan pertama tahun ini, sedikit menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu," kata Hun Sen saat mengunjungi sekitar 19.000 pekerja di sebuah kawasan ekonomi khusus di pinggiran barat Phnom Penh.

Hun Sen mengatakan pakaian, alas kaki, dan barang-barang keperluan perjalanan serta produk pertanian adalah produk utama untuk ekspor Kamboja.

Menurut laporan Departemen Umum Bea dan Cukai, lima tujuan ekspor utama Kamboja adalah Amerika Serikat, Vietnam, Singapura, China, dan Jepang.

Produk-produk ekspor utamanya meliputi pakaian, alas kaki, barang keperluan perjalanan, sepeda, dan sejumlah produk pertanian seperti beras, karet, singkong, pisang, dan mangga, sebut laporan itu.

Laporan Departemen Umum Bea dan Cukai juga menyebutkan bahwa negara kerajaan tersebut melaporkan total impor sebesar 7,92 miliar dolar AS dalam empat bulan pertama tahun ini, turun 21 persen (yoy) dari 10,04 miliar dolar AS.

Barang-barang impor utamanya antara lain meliputi minyak dan gas, bahan baku pakaian, alas kaki, dan barang keperluan perjalanan, kendaraan, mesin, peralatan elektronik, dan produk konsumsi.