"Saya mengimbau pada para pedagang agar tidak ada yang memainkan harga dengan menimbun atau menaikkan harga LPG," kata Malikul di Pangkalpinang, Kamis.
Malikul menyatakan keprihatinannya atas melonjaknya harga gas LPG ukuran tabung 12 kilogram yang mencapai hingga Rp200 ribu di pengecer akhir-akhir ini.
"Kenaikan tersebut sudah di luar batas kewajaran, masa harga LPG di kita jauh lebih mahal dari daerah timur sana yang aksesnya lebih sulit," kata Malikul.
Beberapa hari terakhir, masyarakat di Pangkalpinang tidak hanya mengeluhkan mahalnya harga gas LPG tapi juga kelangkaan gas.
Lebih lanjut, Wakil Wali Kota berharap agar dinas terkait segera turun tangan untuk mengatasi masalah tersebut.
"Dinas terkait harus segera turun ke lapangan untuk mengatasi masalah ini, cari tahu apa penyebabnya, kenapa bisa langka dan harganya naik," kata dia.
Sebelumnya, surat kabar lokal menyebutkan adanya permainan harga yang dilakukan oleh pihak pengecer gas LPG.
Saat Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi melakukan sidak pada Rabu (30/1), diduga ada permainan harga di kalangan pengecer karena pihak penyuplai mendistribusikan gas LPG dengan harga normal antara Rp100 ribu hingga Rp120 ribu.
Meski demikian Disperindag meyakinkan, mulai pekan depan harga gas LPG di Babel akan kembali normal mengingat semakin dekatnya perayaan Hari Raya Imlek.
Mengenai kekososngan suplai LPG, disebutkan karena faktor cuaca yang mempengaruhi distribusi tabung gas LPG dari luar Pulau Bangka Belitung.
Disperindag Provinsi Babel memastikan suplai kembali normal yakni sebulan dua kali atau sekitar 2000 tabung gas LPG untuk pelanggan di sekitar Kota Pangkalpinang.
(I027/B012)