Baru-baru ini dipesan Sustainable Use of Peatland And Haze Mitigation in ASEAN (SUPA). Baru saja kita kirim berupa totebag purun lipat," ujar pendiri Rumah Kreatif dan Pintar Kota Banjarmasin, Muhammad Arifin di Banjarmasin, Sabtu,
Pemuda yang baru saja menerima penghargaan Upakarti tahun 2022 tersebut mengatakan ratusan totebag dipesan SUPA yang merupakan lembaga pada program inisiatif Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan dan Mitigasi Kabut Asap di ASEAN tersebut.
Rumah Kreatif dan Pintar Kota Banjarmasin selain memproduksi suvenir berupa tas, dompet juga lainnya dari anyaman purun, juga kain sasirangan, yang kini dipesan untuk acara yang bertaraf nasional maupun internasional.Pemuda yang baru saja menerima penghargaan Upakarti tahun 2022 tersebut mengatakan ratusan totebag dipesan SUPA yang merupakan lembaga pada program inisiatif Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan dan Mitigasi Kabut Asap di ASEAN tersebut.
"Beberapa lembaga di negara Asia juga ada pesan suvenir kita," tuturnya.
Menurut dia, produksi Rumah Kreatif dan Pintar Kota Banjarmasin diciptakan dari beberapa kelompok binaan, yakni, kaum difabel, mantan eks warga binaan Lapas, anak berhadapan dengan hukum, perempuan orang tua tunggal, kelompok prasejahtera dan warga lanjut usia (Lansia).
Dinyatakan M Arifin, Rumah Kreatif dan Pintar Kota Banjarmasin kini juga sudah membuka cabang di Jakarta, yakni, di Sarinah Jakarta Pusat.
"Kami terus mencoba untuk mengembangkan produk khas daerah, hingga bisa menembus pasar internasional," ujarnya.
Anyaman purun merupakan kerajinan khas di Provinsi Kalimantan Selatan. Anyaman purun berbahan baku purun, yakni, tanaman jenis rumput panjang yang berkembang biak di sungai atau lahan gambut.
Baca juga: Anyaman purun Banjarmasin jadi pengganti tas belanja plastik