Moskow (ANTARA News) - Rusia menyatakan kecaman dan kebenciannya terhadap pembantaian yang dilakukan teroris di Aleppo yang merenggut nyawa puluhan warga tak bersalah dan menggambarkannya sebagai "kejahatan baru tanpa ampun di bumi Suriah".
Satu pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Rusia, Rabu, menekankan perlunya melakukan investigasi menyeluruh terhadap kejahatan ini dan mengidentifikasi para pelakunya secara khusus.
"Kami menyampaikan simpati kami yang mendalam kepada pemerintah dan rakyat Suriah serta keluarga korban," kata pernyataan itu.
Pernyataan tersebut menegaskan kembali seruan Rusia kepada semua pihak untuk berkontribusi segera menghentikan kekerasan bersenjata di Suriah, dan memulai dialog tanpa syarat berdasarkan Pernyataan Jenewa yang dikeluarkan pada 30 Juni lalu dalam rangka menyelamatkan nyawa dan menghentikan penderitaan orang-orang yang tidak bersalah.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyebutkan dalam pernyataannya bahwa "mayat-mayat korban pembantaian yang ditemukan di Sungai al-Queiq di daerah Bustan al-Qasr di Aleppo tempat kelompok-kelompok bersenjata ilegal itu aktif."
Kelompok-kelompok gerilyawan dari al-Jabhat Nusra di Aleppo melakukan eksekusi massal terhadap puluhan korban penculikan dan melemparkan tubuh mereka ke Sungai Queiq di daerah Bustan al-Qasr di Aleppo.
Penduduk telah mengidentifikasi jumlah orang yang tewas dan menegaskan bahwa Jabhat al-Nusra menculik kerabat mereka karena mereka telah menolak untuk bekerja sama dengan kelompok itu, dan menuntut agar para anggotanya meninggalkan lingkungan perumahan mereka.
Pihak yang berwenang, bersama dengan penduduk, mengikuti bukti pembantaian baru ini, yang menambah serangkaian pembantaian brutal yang dilakukan oleh kelompok Jabhat al-Nusra terhadap warga sipil tak bersenjata.
(AK)
Moskow kutuk pembantaian di Aleppo
31 Januari 2013 13:16 WIB
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov (REUTERS/Maxim Shemetov)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
Tags: