IPB menyambut ajakan Dubes RI bentuk Global Talent di Korea Selatan
26 Mei 2023 23:24 WIB
Rektor IPB University Arif Satria (kanan) foto bersama dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan (Korsel) Gandi Sulistiyanto (kiri) dalam kunjungan Arif Satria ke Kantor Kedutaan Repubiik Indonesia di Korsel, Jumat (26/5/2023). ANTARA/HO-IPB
Kota Bogor (ANTARA) - Institut Pertanian Bogor (IPB) University menyambut baik ajakan Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) di Korea Selatan (Korsel) untuk membentuk program Global Talent Pool Management bagi kedua negara melalui kerja sama perguruan tinggi.
Rektor IPB University Prof Arif Satria dalam keterangan tertulisnya, di Bogor, Jumat, menyampaikan telah ada nota kesepahaman (MoU) antara kampusnya dengan Seoul National University (SNU) untuk menambah keterampilan akademisi dan mahasiswa kedua negara dalam bidang pertanian dan teknologi digital yang didorong pula untuk mengimplementasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diterapkan Kemendikbudristek.
“Melalui program yang terintegrasi dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ini, lulusan IPB University diharapkan lebih siap untuk masuk ke pasar global (highly employable) dan semakin terampil untuk berwirausaha (highly entrepreneurial). Mereka akan lebih siap setelah mengikuti program di Korea yang saat ini leading secara global di dua bidang penting ke depan, yaitu teknologi digital (digital deal) serta teknologi hijau (green deal),” kata Prof Arif.
Penandatanganan kerja sama (MoU dan MoA) dengan Seoul National University (SNU), Rektor IPB University Prof Arif Satria didampingi Direktur Keuangan dan Umum Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Emmanuel Agust Hartono telah dilaksanakan dalam kunjungan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul, Jumat.
Kunjungan Prof Arif dan Emmanuel Agust Hartono tersebut untuk mendiskusikan lebih lanjut langkah terobosan jangka pendek yang perlu dilakukan dalam memperkuat kerja sama bidang pendidikan tinggi, mengingat potensi hubungan kedua negara yang sangat besar untuk terus diperluas.
Delegasi diterima langsung Dubes RI untuk Korsel Gandi Sulistiyanto dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Korsel Gogot Suharwoto.
Prof Arif mengungkapkan, sesuai usulan Dubes, salah satu program terobosan yang dapat dilakukan segera adalah membangun Global Talent Pool Management Program Indonesia-Korea.
Pada program tersebut, IPB University diminta mempersiapkan program tersebut untuk bidang finance, agribusiness dan smart farming.
Selain itu, mahasiswa IPB University di tingkat akhir akan direkrut dengan kriteria tertentu untuk melakukan co-op placement/internship di perusahaan internasional Korsel yang banyak berinvestasi di kawasan ASEAN.
“Melalui program yang terintegrasi dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ini, lulusan IPB University diharapkan lebih siap untuk masuk ke pasar global (highly employable) dan semakin terampil untuk berwirausaha (highly entrepreneurial). Mereka akan lebih siap setelah mengikuti program di Korea yang saat ini leading secara global di dua bidang penting ke depan, yaitu teknologi digital (digital deal) serta teknologi hijau (green deal),” ujar Prof Arif.
Dia menyatakan pula, melalui platform kerja sama IPB University dan SNU, Dubes RI di Korea juga berharap melanjutkan diskusi pembentukan konsorsium riset baru dengan melibatkan perguruan tinggi lainnya di Indonesia.
Hal itu mengingat SNU merupakan powerhouse ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) dengan mutu pendidikan dan riset yang sangat unggul secara global.
Baca juga: Mahasiswa "Seoul Woman University" Berkunjung ke IPB
Baca juga: IPB University hadirkan ahli anatomi dari Korsel pada kuliah tamu
Rektor IPB University Prof Arif Satria dalam keterangan tertulisnya, di Bogor, Jumat, menyampaikan telah ada nota kesepahaman (MoU) antara kampusnya dengan Seoul National University (SNU) untuk menambah keterampilan akademisi dan mahasiswa kedua negara dalam bidang pertanian dan teknologi digital yang didorong pula untuk mengimplementasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diterapkan Kemendikbudristek.
“Melalui program yang terintegrasi dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ini, lulusan IPB University diharapkan lebih siap untuk masuk ke pasar global (highly employable) dan semakin terampil untuk berwirausaha (highly entrepreneurial). Mereka akan lebih siap setelah mengikuti program di Korea yang saat ini leading secara global di dua bidang penting ke depan, yaitu teknologi digital (digital deal) serta teknologi hijau (green deal),” kata Prof Arif.
Penandatanganan kerja sama (MoU dan MoA) dengan Seoul National University (SNU), Rektor IPB University Prof Arif Satria didampingi Direktur Keuangan dan Umum Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Emmanuel Agust Hartono telah dilaksanakan dalam kunjungan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul, Jumat.
Kunjungan Prof Arif dan Emmanuel Agust Hartono tersebut untuk mendiskusikan lebih lanjut langkah terobosan jangka pendek yang perlu dilakukan dalam memperkuat kerja sama bidang pendidikan tinggi, mengingat potensi hubungan kedua negara yang sangat besar untuk terus diperluas.
Delegasi diterima langsung Dubes RI untuk Korsel Gandi Sulistiyanto dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Korsel Gogot Suharwoto.
Prof Arif mengungkapkan, sesuai usulan Dubes, salah satu program terobosan yang dapat dilakukan segera adalah membangun Global Talent Pool Management Program Indonesia-Korea.
Pada program tersebut, IPB University diminta mempersiapkan program tersebut untuk bidang finance, agribusiness dan smart farming.
Selain itu, mahasiswa IPB University di tingkat akhir akan direkrut dengan kriteria tertentu untuk melakukan co-op placement/internship di perusahaan internasional Korsel yang banyak berinvestasi di kawasan ASEAN.
“Melalui program yang terintegrasi dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ini, lulusan IPB University diharapkan lebih siap untuk masuk ke pasar global (highly employable) dan semakin terampil untuk berwirausaha (highly entrepreneurial). Mereka akan lebih siap setelah mengikuti program di Korea yang saat ini leading secara global di dua bidang penting ke depan, yaitu teknologi digital (digital deal) serta teknologi hijau (green deal),” ujar Prof Arif.
Dia menyatakan pula, melalui platform kerja sama IPB University dan SNU, Dubes RI di Korea juga berharap melanjutkan diskusi pembentukan konsorsium riset baru dengan melibatkan perguruan tinggi lainnya di Indonesia.
Hal itu mengingat SNU merupakan powerhouse ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) dengan mutu pendidikan dan riset yang sangat unggul secara global.
Baca juga: Mahasiswa "Seoul Woman University" Berkunjung ke IPB
Baca juga: IPB University hadirkan ahli anatomi dari Korsel pada kuliah tamu
Pewarta: Linna Susanti
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: