Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Dahlan Iskan kaget setelah mengetahui kabar bahwa PT Telekomunikasi Indonesia Tbk melalui anak usahanya PT Telkom Indonesia International (Telin) belum mendaftar sebagai peserta tender lisensi seluler di Myanmar.

"Ah yang benar. Gitu ya, masa sih?" kata Dahlan, di Jakarta, Rabu sore.

Dahlan juga terlihat khawatir jika Telkom sampai tidak ikut dalam tender seluler itu, sehingga rencana ekspansi bisnis perusahaan itu terancam gagal.

Padahal sebelumnya Telkom gembar-gembor akan melebarkan sayapnya ke sejumlah negara seperti Myanmar dan Australia, setelah sebelumnya sudah masuk ke Timor Timur.

Dahlan sendiri pada 17 Januari 2013 ikut menyaksikan ekspansi Telkom ke bekas provinsi Indonesia tersebut.

Sebelumnya menurut ZDNet.com, Telin sejauh ini belum masuk dalam daftar perusahaan yang memperebutkan lisensi seluler yang diselenggarakan negara Aung San Suu Kyi tersebut.

Kemkominfo Myanmar mengumumkan, pihaknya akan menawarkan dua lisensi seluler nasional kepada pemenang tender mulai pertengahan 2013.

Pemenang lisensi diberikan masa beroperasi selama 20 tahun dan bisa diperpanjang. Adapun penawaran tender dibuka pada 25 Januari 2013.

Menurut catatan, selain Airtel (India) sejumlah nama operator besar di Asia Tenggara yang sudah meyampaikan minatnya, yaitu Singapore Telecommunications (SingTel/Singapura),� Singapore ST Telemedia (STT/Singapura), Axiata (Malaysia), dan Telenor (Norwegia).

Menanggapi hal itu, Head of Corporate Communication & Affair Telkom Slamet Riyadi mengatakan belum bisa memberikan keterangan alasan Telin belum mendaftarkan diri ikut tender.

"Sesuai ketentuan, saya belum bisa memberikan statement. Ini aksi korporasi," kata Slamet.

(R017/A026)