Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari mengungkapkan sejumlah tantangan olahraga Indonesia jelang Olimpiade 2024 di Paris, Prancis.

“Saya pikir ini harus menjadi salah satu manifesto untuk olahraga menjadi lebih independen. Tapi ini butuh waktu dan effort, dan saya yakini semua cabang olahraga mengerti dengan apa yang saya sampaikan ini, karena saya juga lahir dari cabang olahraga balap sepeda,” kata Okto saat ditemui di Kantor KOI di Jakarta, Jumat.

Lebih lanjut, Okto mengatakan di balik tantangan tersebut ada potensi yang sangat besar, terutama dari cabang olahraga kelompok atau tim, seperti bola basket, bola voli, hingga sepak bola. Terlebih, cabang-cabang olahraga beregu juga menyumbangkan banyak medali untuk Indonesia di ajang SEA Games 2023 Kamboja, beberapa waktu lalu.

“Fenomena lainnya adalah olahraga kelompok. Kita lihat dari (SEA Games) Filipina, ada water polo, di (SEA Games) Vietnam muncul basket dan voli, dan sekarang di (SEA Games) Kamboja ada kriket, hoki, basket, voli, sampai sepak bola. Ini euforianya harus ditambah terus karena olahraga kelompok itu pasti lebih banyak interaksi dengan masyarakat karena orangnya lebih banyak dari olahraga perorangan. Di sisi lain, kalau olahraga kelompok ini bisa lolos masuk ke kualifikasi Olimpiade, pasti bagus,” jelas Okto.

Baca juga: Okto: PSSI tidak dapat dilepaskan dari prestasi Indonesia di SEA Games

“Tantangan saya selama ini sejak jadi CdM Olimpiade Rio 2016, waktu itu penduduk Indonesia sebanyak 234 juta dengan 28 atlet dikirim ke Olimpiade. Hari ini jumlah penduduk kita 270 juta kita kirim atlet 28 orang juga. Malaysia dan Singapura juga mengirim tidak jauh dari kita, berarti ada yang salah. Ini yang mau kita dorong bagaimana caranya bisa menjadi dominan dari jumlah kualifikasi,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Okto berharap dapat mewujudkan target untuk membawa Indonesia membawa pulang lebih banyak medali emas di ajang olahraga terbesar di dunia, yakni Olimpiade. Ia pun optimistis para atlet Indonesia mampu menorehkan sejarah baru di Paris pada tahun depan.

“Saya ingin Indonesia mendapat medali emas terbanyak selama Indonesia ikut Olimpiade. Dan saya yakin di Paris 2024 jumlah kualifikasinya bertambah, dan emasnya bertambah,” kata Okto.

Di atas kertas, lanjut dia, Indonesia memungkinkan mendapatkan sebanyak dua emas. Sehingga, jika Indonesia bisa mendapatkan tiga emas, maka itu sudah membuat rekor baru untuk Kontingen Merah-Putih.

“Angkat besi punya potensi karena Rahmat (Erwin Abdullah) angkatannya sudah menjadi rekor dunia. Panjat tebing kita punya, bulu tangkis kita cukup confident, surfing mudah-mudahan bisa masuk, panahan juga masih confident karena (persiapannya) sangat serius. Saya kira pasti banyak kejutan di Paris 2024,” ujar dia.

Baca juga: RALB KOI putuskan 66 suara anggota kongres
Baca juga: KOI puas dengan pencapaian olahraga beregu pada SEA Games 2023