Makassar (ANTARA) - Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Sulawesi Selatan (Sulsel) Supendi mengatakan pertumbuhan ekonomi provinsi ini per April 2023 mencapai 5,29 persen atau tertinggi ketiga di Pulau Sulawesi.

"Hingga April 2023 ini, pertumbuhan ekonomi Sulsel tetap on the track, sekitar 5,29 persen. Pertumbuhan ini juga tertinggi ketiga di Pulau Sulawesi," ujar Supendi, di Makassar, Jumat.

Supendi menerangkan, untuk pertumbuhan ekonomi di Sulsel, pertumbuhannya terbilang baik, yakni mencapai 5,29 persen, di bawah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.

Ia mengatakan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara berada di urutan teratas, karena produk unggulannya di bidang pertambangan mampu memberikan kontribusi besar, begitu juga dengan Sulsel.

Pada momen pertumbuhan itu, ia juga mengingatkan agar pemerintah perlu mewaspadai tingkat inflasi karena masih berada di atas empat persen.

"Inflasi yang perlu diwaspadai bulan lalu yang mencapai 5,86 menurun menjadi 4,81, namun masih di atas tingkat inflasi nasional sebesar 4,33," katanya lagi.

Dia pun mengungkap, apa yang membuat inflasi masih meningkat. Yakni komoditas bensin, beras, dan angkutan udara akibat mobilitas masyarakat yang meningkat.

Sedangkan, untuk ekspor, komoditas seperti nikel, hasil laut, besi dan baja, semen dan pakan ternak masih menjadi penyumbang terbesar. komoditas itu diekspor ke Jepang, China, Malaysia, Amerika Serikat, dan Australia.

Sedangkan dari sisi Impor, komoditas penyumbang terbesar adalah bahan bakar minyak (BBM), gandum, bahan pakan ternak, dan gula dengan negara impor dari China, Singapura, Thailand, dan Australia.

“Neraca perdagangan sampai dengan April 2023 surplus mencapai 68,37, dengan kinerja ekspor mencapai 815,85 juta dolar AS (8,28 persen) dan kinerja impor mencapai 397,52 juta dolar AS (23,69 persen),” katanya pula.
Baca juga: BPS sebut ekonomi Sulsel triwulan IV tumbuh 5,11 persen di 2022
Baca juga: Wali Kota Makassar klaim Lorong Wisata dongkrak pertumbuhan ekonomi