Nay Pyi Taw (ANTARA) - Pameran perdagangan perbatasan (Lashio) Myanmar-(Lincang) China keempat resmi dibuka pada Kamis (25/5), yang akan berlangsung hingga 28 Mei 2023, di Nay Pyi Taw, ibu kota Myanmar.

"Pameran perdagangan ini mencerminkan persahabatan Paukphaw (persaudaraan), promosi perdagangan biliteral dan kerja sama ekonomi, serta kerja sama multisektor antara kedua negara," kata Menteri Perencanaan dan Keuangan Myanmar U Win Shein pada upacara pembukaan.

Dia mengatakan China merupakan salah satu mitra dagang utama Myanmar dan perdagangan perbatasan memainkan peran utama dalam perdagangan antara Myanmar dan China.

Menteri Perdagangan Myanmar U Aung Naing Oo menjelaskan pameran tersebut bertujuan untuk lebih meningkatkan perdagangan biliteral, memperluas investasi, mempromosikan hubungan yang lebih erat di antara para pengusaha kedua negara. Selain itu menurut dia, pameran tersebut menciptakan peluang kerja dengan mendorong pariwisata dan kerja sama teknis.

Duta Besar China untuk Myanmar Chen Hai mengatakan Lincang, sebuah daerah perbatasan di Provinsi Yunnan, China barat daya, menjadi garis depan untuk pertukaran dan kerja sama Yunnan dengan Myanmar, serta memiliki keunggulan geografis untuk keterbukaan dan kerja sama dengan Myanmar.

Chen mengatakan bahwa pameran perdagangan perbatasan keempat ini akan menyuntikkan vitalitas baru ke dalam kerja sama ekonomi dan perdagangan antara kedua negara.

Sebanyak 60 asosiasi atau perusahaan dari Myanmar berpartisipasi dalam pameran tersebut, memamerkan makanan, cendera mata, permata dan perhiasan, teh, kopi, produk pertanian, produk kayu, serta layanan pariwisata.

Sementara itu, lebih dari 70 perusahaan China turut ambil bagian dalam pameran tersebut, menampilkan peralatan surya, pakaian, bahan konstruksi, produk konsumen, dan kosmetik.