Lelang SUN serap rp8,5 triliun
30 Januari 2013 01:34 WIB
Sejumlah karyawan memonitor obligasi Surat Utang Negara (SUN) di Global Market PermataBank, Jakarta, Selasa (13/9). Data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kemenkeu menunjukkan jumlah kepemilikan investor asing pada surat utang pemerintah hingga 9 September 2011 mencapai Rp. 251,23 triliun, naik dari akhir Agustus 2011 yang sebesar Rp 247,38 triliun. (ANTARA/Rosa Panggabean)
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah melalui lelang empat seri surat utang negara (SUN) berhasil menyerap dana sebesar Rp8,5 triliun dari total penawaran yang masuk Rp16,3 triliun.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Yudi Pramadi dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Selasa malam, menyebutkan, lelang dilakukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2013.
Keempat seri SUN tersebut adalah SPN12140116 (penjualan kembali), FR0066 (penjualan kembali), FR0063 (penjualan kembali), dan FR0064 (penjualan kembali).
Dari seri SPN12140116, pemerintah memenangkan sebesar Rp1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,32719 persen (imbal hasil tertinggi dimenangkan 4,34375 persen). Penawaran untuk seri ini mencapai Rp4,7 triliun. SUN ini akan jatuh tempo pada 16 Januari 2014.
Untuk seri FR0066, pemerintah memenangkan sebesar Rp2,15 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,67322 persen (imbal hasil tertinggi dimenangkan 4,75 persen) dan tingkat kupon 5,25 persen. Penawaran yang masuk Rp2,32 triliun. SUN ini akan jatuh tempo 15 Mei 2018.
Dari seri FR0063, pemerintah memenangkan sebesar Rp2,7 triliun dengan imbal hasil rata-rata 5,21054 persen (imbal hasil tertinggi dimenangkan 5,25 persen) dan tingkat kupon 5,625 persen. Penawaran yang masuk Rp5,53 triliun. SUN ini akan jatuh tempo 15 Mei 2023.
Sementara untuk FR0064, pemerintah memenangkan sebesar Rp2,65 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,91997 persen (imbal hasil tertinggi dimenangkan 5,93750 persen) dan tingkat kupon 6,125 persen. Penawaran yang masuk Rp3,79 triliun. SUN ini akan jatuh tempo 15 Mei 2028.
Hasil lelang tersebut telah melebihi target lelang SUN hari ini yang telah direncanakan pemerintah sebelumnya sebesar Rp7 triliun. (S034/Z002)
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Yudi Pramadi dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Selasa malam, menyebutkan, lelang dilakukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2013.
Keempat seri SUN tersebut adalah SPN12140116 (penjualan kembali), FR0066 (penjualan kembali), FR0063 (penjualan kembali), dan FR0064 (penjualan kembali).
Dari seri SPN12140116, pemerintah memenangkan sebesar Rp1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,32719 persen (imbal hasil tertinggi dimenangkan 4,34375 persen). Penawaran untuk seri ini mencapai Rp4,7 triliun. SUN ini akan jatuh tempo pada 16 Januari 2014.
Untuk seri FR0066, pemerintah memenangkan sebesar Rp2,15 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,67322 persen (imbal hasil tertinggi dimenangkan 4,75 persen) dan tingkat kupon 5,25 persen. Penawaran yang masuk Rp2,32 triliun. SUN ini akan jatuh tempo 15 Mei 2018.
Dari seri FR0063, pemerintah memenangkan sebesar Rp2,7 triliun dengan imbal hasil rata-rata 5,21054 persen (imbal hasil tertinggi dimenangkan 5,25 persen) dan tingkat kupon 5,625 persen. Penawaran yang masuk Rp5,53 triliun. SUN ini akan jatuh tempo 15 Mei 2023.
Sementara untuk FR0064, pemerintah memenangkan sebesar Rp2,65 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,91997 persen (imbal hasil tertinggi dimenangkan 5,93750 persen) dan tingkat kupon 6,125 persen. Penawaran yang masuk Rp3,79 triliun. SUN ini akan jatuh tempo 15 Mei 2028.
Hasil lelang tersebut telah melebihi target lelang SUN hari ini yang telah direncanakan pemerintah sebelumnya sebesar Rp7 triliun. (S034/Z002)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: