Hyundai dan LG Energy bangun pabrik baterai EV 4,3 miliar dolar di AS
26 Mei 2023 10:32 WIB
Foto Dokumen: Logo Hyundai Motor Company ditampilkan di New York International Auto Show, di Manhattan, New York City, AS, 13 April 2022. ANTARA/REUTERS/Andrew Kelly
Seoul (ANTARA) - Hyundai Motor Group Korea Selatan dan LG Energy Solution akan membangun pabrik baterai kendaraan listrik (EV) di Amerika Serikat dengan investasi gabungan sebesar 4,3 miliar dolar AS, kata perusahaan tersebut pada Jumat.
Memulai konstruksi pada paruh kedua tahun 2023, pabrik Hyundai-LGES di Georgia berencana untuk memulai produksi baterai paling cepat pada akhir tahun 2025.
Ini akan memiliki kapasitas produksi tahunan 30 gigawatt-jam (GWh), cukup untuk mendukung produksi 300.000 EV setiap tahun, kata Hyundai dan LG dalam pernyataan mereka.
Hyundai Motor Group, yang menaungi Hyundai Motor Co dan Kia Corp, dan LGES masing-masing akan memegang 50 persen saham di perusahaan patungan tersebut.
Langkah ini mengikuti persyaratan sumber AS yang baru untuk komponen baterai kendaraan listrik dan mineral penting agar pembeli mobil memenuhi syarat untuk mendapatkan kredit hingga 7.500 dolar AS di bawah Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA) pemerintahan Biden.
Mobil yang dibuat oleh Hyundai dan Kia saat ini tidak memenuhi syarat untuk kredit pajak.
Baca juga: Laporan media: Hyundai Motor akan keluar dari Rusia, jual pabriknya
Baca juga: Hyundai Motor targetkan jadi 3 produsen EV global teratas
Baca juga: HMI tingkatkan kemampuan pemasok otomotif Indonesia
Memulai konstruksi pada paruh kedua tahun 2023, pabrik Hyundai-LGES di Georgia berencana untuk memulai produksi baterai paling cepat pada akhir tahun 2025.
Ini akan memiliki kapasitas produksi tahunan 30 gigawatt-jam (GWh), cukup untuk mendukung produksi 300.000 EV setiap tahun, kata Hyundai dan LG dalam pernyataan mereka.
Hyundai Motor Group, yang menaungi Hyundai Motor Co dan Kia Corp, dan LGES masing-masing akan memegang 50 persen saham di perusahaan patungan tersebut.
Langkah ini mengikuti persyaratan sumber AS yang baru untuk komponen baterai kendaraan listrik dan mineral penting agar pembeli mobil memenuhi syarat untuk mendapatkan kredit hingga 7.500 dolar AS di bawah Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA) pemerintahan Biden.
Mobil yang dibuat oleh Hyundai dan Kia saat ini tidak memenuhi syarat untuk kredit pajak.
Baca juga: Laporan media: Hyundai Motor akan keluar dari Rusia, jual pabriknya
Baca juga: Hyundai Motor targetkan jadi 3 produsen EV global teratas
Baca juga: HMI tingkatkan kemampuan pemasok otomotif Indonesia
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023
Tags: