Lebak (ANTARA News) - Sebanyak 44 desa di Kabupaten Lebak, Banten, masuk kategori desa tertinggal sehingga pemerintah daerah terus mengejar ketertinggalanya.

"Kami menargetkan 2014 Lebak terbebas dari desa tertinggal," kata Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya di Rangkasbitung, Selasa.

Pemerintah daerah akan menuntaskan tahun ini sebanyak 44 desa dan sisanya 10 desa pada 2014. Pengentasan desa tertinggal didanai Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Sebagian besar desa-desa tertinggal berada di Lebak bagian tengah meliputi Kecamatan Bojongmanik, Leuwidamar, Muncang, Sobang, Cimarga, Gunungkencana, Cigemblong, Cirinten dan Lebakgedong.

Selain itu juga Lebak bagian selatan meliputi Kecamatan Banjarsari, Panggarangan, Cibeber, Cilograng, Bayah, dan Cihara.

Selama ini kategori desa tertinggal memiliki lima indikator antara lain buruknya sarana infrastruktur jalan poros desa, belum terlayani air bersih, pendidikan, kesehatan dan listrik.

"Jika kelima indikator itu sudah dituntaskan prasarananya maka tidak disebut kategori desa tertinggal lagi," katanya.

Ia menyebutkan pemerintah daerah sangat memperhatikan pembangunan desa-desa terpencil guna mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Sebab pembangunan desa tertinggal, kata dia, dengan sendirinya dapat meningkatkan kesejahteraan juga mengurangi kemiskinan."Kami berharap pengentasan desa tertinggal tahun ini berjalan lancar tanpa hambatan," katanya.

Bupati menyebutkan pada 2008 Kabupaten Lebak memiliki 190 desa tertinggal dan petani sulit menjual hasil pertanian ke luar daerah akibat buruknya infrastruktur tersebut.

Namun, kata dia, saat ini kondisi infrastuktur desa sudah bisa ditempuh oleh berbagai jenis kendaraan."Kami terus mengejar ketertinggalan agar bisa bersaing dengan daerah lainya yang lebih maju," katanya.

Sementara itu, sejumlah masyarakat Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak mengaku bersyukur setelah di desanya dibangun infrastruktur jalan, pos kesehatan, air bersih, dan penerangan listrik.

"Saat ini kegiatan ekonomi warga menggeliat dan selama 24 jam ramai dilintasi berbagai jenis kendaraan," kata Mamun, warga Desa Pasir Kupa Kecamatan Kalanganyar.

(KR-MSR/Z002)