Washington (ANTARA News) - Militer Amerika Serikat (AS) berencana membangun pangkalan pesawat tanpa awak di Afrika baratlaut untuk meningkatkan pengawasan terhadap kelompok yang berafiliasi dengan Al Qaida di kawasan itu, demikian kata seorang pejabat AS kepada AFP, Senin.
Pangkalan pesawat itu mungkin akan terletak di Niger, perbatasan timur Mali, tempat pasukan Prancis kini melancarkan operasi terhadap kelompok Al Qaida di Magreb Islam (AQIM), kata pejabat yang tidak bersedia namanya disebutkan itu.
Pangkalan itu pertama kali diberitakan oleh surat kabar New York Times, Senin.
Pangkalan udara itu akan memungkinkan pengumpulan intelijen lebih baik oleh pesawat-pesawat tanpa awak tersebut mengenai pergerakan AQIM dan kelompok-kelompok garis keras lainnya, yang Washington anggap satu ancaman yang kian meningkat, kata pejabat tersebut.
Jika rencana itu disetujui, sekitar 300 personil militer AS dan kontraktor-kontraktor akan dikirim ke pangkalan itu untuk mengoperasikan pesawat mata-mata, kata New York Times.
Komando Afrika AS juga sedang mencari loksi alternatif bagi pangkalan itu di Burkina Faso, kata pejabat tersebut.
Tetapi juru bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland menegaskan kembali bahwa tidak ada rencana untuk mengirim pasukan AS untuk perang di daratan.
"Militer AS tidak akan melibatkan diri dalam operasi-operasi tempur di Mali," tegasnya, "dan kami tidak mengharapkan pasukan AS terlibat langsung dalam pertempuran di darat."
AS dan Niger menandatangani satu perjanjian status pasukan yang akan memberikan perlindungan hukum bagi pasukan AS di negara itu, Senin.
Pentagon menjamin perjanjian-perjanjian seperti itu bagi pengaturan pangkalan atau pengerahan pasukan.
Intervensi Prancis di Mali, penyanderaan baru-baru ini di kompleks gas alam Aljazair, dan serangan mematikan di satu konsulat AS di Libya September lalu telah meningkatkan tuntutan di Washington bagi lebih banyak intelijen mengenai kelompok-kelompok garis keras di kawasan itu.
(RN)
Amerika bangun pangkalan pesawat tanpa awak di Niger
29 Januari 2013 16:04 WIB
Pesawat tak berawak militer AS (reuters)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
Tags: