Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berpesan kepada jajarannya di lingkungan pemerintah kota setempat agar lebih berhati-hati memasuki tahun politik yang biasanya akan banyak fitnah yang bermunculan.

"Jaga diri, jaga keluarga. Sekali merusak, maka keluarga yang akan menanggungnya. Jangan sekali-kali melakukan pungli (pungutan liar)," kata Eri Cahyadi dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Kamis.

Tak hanya itu, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeko) Kota Surabaya juga mengingatkan Kepala Perangkat Daerah (PD), camat dan lurah terkait dengan proyek pekerjaan.

Menurutnya, apabila pekerjaan itu sudah dianggarkan dan tidak segera dijalankan, maka hal ini bisa menimbulkan pandangan negatif masyarakat.

Baca juga: Wali Kota gaungkan Surabaya sebagai Kota Toleransi saat Natal

Baca juga: Cak Eri tangani maraknya Gangster di Surabaya


"Misalnya Dakel (Dana Kelurahan), ketika sudah dianggarkan di sana tidak dijalankan, maka orang akan memandang ada permainan. Meski tidak bermain, tapi orang akan memandang ada permainan," ujar Cak Eri panggilan akrabnya.

Cak Eri kembali menegaskan kepada jajarannya untuk menghindari perbuatan melanggar hukum seperti melakukan tindakan pungli. Terlebih, jika pungli tersebut dilakukan dengan mengatasnamakan wali kota atau pejabat Pemerintah Kota Surabaya.

Hal tersebut sering disampaikan Cak Eri setiap memberikan pengarahan kepada seluruh pejabat struktural di lingkungan Pemkot Surabaya. Seperti halnya pengarahan yang dilakukan di Gedung Graha Sawunggaling, Jalan Jimerto Surabaya pada Rabu (24/5).

"Kalau itu terjadi dan ada apa-apa, silahkan tanggung sendiri. Makanya sebelum itu terjadi tolong berhenti," ucapnya.

Peringatan itu disampaikan Wali Kota Eri karena sebelumnya mendapat informasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Di mana saat bertemu dengan jajaran KPK, ia dibisikkan jika ada jajarannya yang diduga akan bermain-main dengan pungli.

"Kemarin ada acara KPK terkait dengan aset. Setelah acara KPK, saya dibisiki, jangan main-main di Surabaya. Karena ada yang main-main alasannya menggunakan namanya Pak Wali Kota," katanya.

Wali Kota Eri menegaskan, selama ini tidak pernah menyuruh seseorang atau pejabat pemkot menyetorkan uang kepadanya. Untuk itu, ia memastikan tak segan untuk melaporkan sendiri apabila ada jajarannya yang masih nekat melakukan tindakan pungli.*

Baca juga: Kegiatan Wali Kota Surabaya tampung aspirasi kini digelar setiap Jumat

Baca juga: "Cak" dan "Ning' Surabaya jangan hanya bergerak di bidang wisata