IHSG ditutup melemah tertekan sentimen kesepakatan pagu utang AS
25 Mei 2023 16:43 WIB
Karyawan mengambil gambar menggunakan ponselnya layar yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/1/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup melemah seiring belum adanya kesepakatan terkait negosiasi pagu utang Amerika Serikat (AS).
IHSG ditutup melemah 41,57 poin atau 0,62 persen ke posisi 6.704,23. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,65 poin atau 0,62 persen ke posisi 941,82.
"Sentimen dominan masih terkait risiko gagal bayar utang pemerintah AS jelang deadline 1 Juni mendatang, menyusul masih deadlock-nya negosiasi antara Pemerintah AS dengan Kongres AS," ujar Research & Consulting Manager Infovesta Kapital Advisori Nicodimus Kristiantoro saat dihubungi oleh Antara di Jakarta, Kamis.
Bahkan, lanjut Nicodimus, lembaga rating Fitch sudah mengeluarkan pernyataan bahwa rating AS saat ini walaupun AAA, namun diberikan status dalam pengawasan, yang mana situasi serupa pernah dikeluarkan oleh Fitch pada 2011 lalu.
Dari domestik, Nicodimus menyebut rilis Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) sudah diproyeksikan oleh pasar, sehingga tidak terlalu menggerakkan pasar.
Sebagaimana diketahui, BI kembali mempertahankan suku bunga acuan BI atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75 persen.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat dipimpin oleh sektor transportasi & logistik yang naik sebesar 1,40 persen, diikuti oleh sektor properti dan sektor barang konsumen non primer yang masing-masing naik 0,46 persen dan 0,34 persen.
Sedangkan, enam sektor terkoreksi yaitu sektor energi turun paling dalam minus 1,97 persen, diikuti sektor industri dan sektor teknologi yang masing-masing turun minus 1,49 dan minus 1,38 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu PSDN, PICO, SAGE, PTIS dan CHIP. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni HAJJ, BAJA, HILL, GTRA, dan LAJU.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.216.889 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,16 miliar lembar saham senilai Rp9,21 triliun. Sebanyak 226 saham naik, 304 saham menurun, dan 213 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 118,40 poin atau 0,39 persen ke 30.801,10, indeks Hang Seng melemah 369,01 poin atau 1,93 persen ke 18.746,92, indeks Shanghai melemah 3,49 poin atau 0,11 persen ke 3.210,26, dan indeks Strait Times melemah 6,02 poin atau 0,19 persen ke 3.208,19.
Baca juga: IHSG melemah jelang pengumuman hasil rapat Bank Indonesia
Baca juga: IHSG ditutup menguat di tengah pelemahan bursa kawasan dan global
Baca juga: IHSG turun ikuti pelemahan bursa kawasan Asia dan global
IHSG ditutup melemah 41,57 poin atau 0,62 persen ke posisi 6.704,23. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,65 poin atau 0,62 persen ke posisi 941,82.
"Sentimen dominan masih terkait risiko gagal bayar utang pemerintah AS jelang deadline 1 Juni mendatang, menyusul masih deadlock-nya negosiasi antara Pemerintah AS dengan Kongres AS," ujar Research & Consulting Manager Infovesta Kapital Advisori Nicodimus Kristiantoro saat dihubungi oleh Antara di Jakarta, Kamis.
Bahkan, lanjut Nicodimus, lembaga rating Fitch sudah mengeluarkan pernyataan bahwa rating AS saat ini walaupun AAA, namun diberikan status dalam pengawasan, yang mana situasi serupa pernah dikeluarkan oleh Fitch pada 2011 lalu.
Dari domestik, Nicodimus menyebut rilis Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) sudah diproyeksikan oleh pasar, sehingga tidak terlalu menggerakkan pasar.
Sebagaimana diketahui, BI kembali mempertahankan suku bunga acuan BI atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75 persen.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat dipimpin oleh sektor transportasi & logistik yang naik sebesar 1,40 persen, diikuti oleh sektor properti dan sektor barang konsumen non primer yang masing-masing naik 0,46 persen dan 0,34 persen.
Sedangkan, enam sektor terkoreksi yaitu sektor energi turun paling dalam minus 1,97 persen, diikuti sektor industri dan sektor teknologi yang masing-masing turun minus 1,49 dan minus 1,38 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu PSDN, PICO, SAGE, PTIS dan CHIP. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni HAJJ, BAJA, HILL, GTRA, dan LAJU.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.216.889 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,16 miliar lembar saham senilai Rp9,21 triliun. Sebanyak 226 saham naik, 304 saham menurun, dan 213 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 118,40 poin atau 0,39 persen ke 30.801,10, indeks Hang Seng melemah 369,01 poin atau 1,93 persen ke 18.746,92, indeks Shanghai melemah 3,49 poin atau 0,11 persen ke 3.210,26, dan indeks Strait Times melemah 6,02 poin atau 0,19 persen ke 3.208,19.
Baca juga: IHSG melemah jelang pengumuman hasil rapat Bank Indonesia
Baca juga: IHSG ditutup menguat di tengah pelemahan bursa kawasan dan global
Baca juga: IHSG turun ikuti pelemahan bursa kawasan Asia dan global
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: