Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) terus mendorong petani untuk meningkatkan produksi aloevera atau lidah buaya yang saat ini sudah menjadi produk unggulan daerah.

"Sudah sepatutnya tanaman aloevera perlu dipertahankan serta ditingkatkan produksi dan kualitasnya sebagai komoditas unggulan yang ada di Pontianak, sehingga tanaman ini menjadi ikon Kota Pontianak di sektor pertanian," ujar Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan saat membuka Sekolah Lapang Iklim (SLI) Tematik Provinsi Kalbar, di Aula Agribisnis Aloevera Center Pontianak Utara, Kamis.

Ia menjelaskan bahwa sektor pertanian memegang peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan pangan. Salah satu komoditas pertanian yang menjadi unggulan Kota Pontianak adalah aloevera. Tanaman tersebut tumbuh subur dan dapat dikembangkan dalam berbagai macam produk makanan maupun minuman.

Menurutnya, aloevera selain menjadi produk makanan dan minuman, aloevera juga berpotensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat, kosmetik dan bahan baku industri.

"Bahkan produk olahan aloevera dari berbagai industri dan UKM yang ada di Kota Pontianak telah diekspor ke beberapa negara tetangga," ujar dia pula.

Menurutnya, Pemerintah Kota Pontianak terus mendorong agar aloevera bisa menjadi penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) di Kota Pontianak. Dengan demikian akan memberikan dampak positif terhadap kemajuan pembangunan di Kota Pontianak.

"Perlu adanya inovasi teknologi, perbaikan serta peningkatan perluasan areal, sehingga produksi tanaman ini melimpah dan kualitasnya juga mantap," ujar Bahasan.

Untuk mewujudkan hal tersebut, katanya lagi, diperlukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan, baik bagi petani maupun penyuluh pertanian dalam memanfaatkan informasi cuaca dan iklim untuk melakukan antisipasi dampak fenomena cuaca iklim yang berpotensi ekstrem dan mempengaruhi produktivitas pertanian aloevera.

"Untuk itu, saya berharap melalui SLI yang diselenggarakan oleh BMKG Stasiun Klimatologi Kalbar ini bisa menjadi salah satu upaya untuk membekali para petani supaya dapat memanfaatkan informasi iklim, sehingga dapat meningkatkan hasil pertaniannya," kata dia pula.

Kepada para peserta SLI, Bahasan berpesan agar mereka bersungguh-sungguh dan memanfaatkan kesempatan ini dengan menggali ilmu seluas-luasnya sesuai dengan bidang yang ditekuni.

"Harapannya, setelah mengikuti kegiatan ini, para peserta dapat menularkan atau membagikan ilmunya supaya petani aloevera dapat meningkatkan produksi dan kualitas tanamannya," ujarnya lagi.
Baca juga: Delegasi BIMP-EAGA dari Filipina tertarik Aloevera Pontianak