KONI Pusat minta tidak ada mutasi atlet antardaerah
24 Mei 2023 19:50 WIB
Ketua Umum KONI Pusat Letjen (Purn) Marciano Norman saat memberi penghargaan kepada dua atlet Lampung penyumbang medali di SEA Games. Bandarlampung, Rabu (24/5/2023). ANTARA/Ruth Intan Sozometa.
Bandarlampung (ANTARA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat meminta agar tidak ada mutasi atlet antardaerah untuk menaikkan prestasi secara instan.
"Lampung ini banyak menghasilkan atlet berprestasi seperti angkat besi, karate dan bisbol pun saat PON Papua sangat luar bisa, sebab ditakuti oleh daerah lain. Jadi perlu mendapatkan atensi khusus dari daerah agar bisa semakin berprestasi," ujar Ketua Umum KONI Pusat Letjen (Purn) Marciano Norman, di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan salah satu cara menghargai serta meningkatkan prestasi atlet di daerah, maka dapat dilakukan dengan berhenti melakukan mutasi atlet antardaerah secara instan untuk meningkatkan peringkat.
"Contohnya banyak provinsi lain yang mengambil atlet berprestasi dari sini untuk dibawa ke daerahnya, mutasi atlet ini marak menjelang pekan olahraga nasional," katanya.
Dia menjelaskan telah ada aturan yang mengatur mutasi atlet yakni harus dilakukan 2 tahun sebelum pekan olahraga nasional berlangsung.
"Kita harus bersama-sama memegang aturan ini, sehingga mendorong atlet binaan KONI kabupaten dan kota mewakili di tingkat nasional dan internasional, pasti kita akan lebih bangga bila bisa mengantarkan hasil binaan kita untuk berprestasi lebih tinggi," ucapnya.
Baca juga: Menpora: Jangan ada lagi mutasi atlet untuk PON
Selain itu untuk mendorong adanya atlet daerah berprestasi diharapkan ada pembinaan dua cabang olahraga unggulan di setiap kabupaten dan kota.
"Dalam desain besar olahraga nasional diamanatkan bahwa setiap daerah yaitu tingkat kabupaten dan kota, sebaiknya fokus membina dua cabang olahraga unggulan. Sehingga nanti kontingen yang bertanding tingkat provinsi dan nasional merupakan atlet-atlet yang asli dibina sejak awal oleh daerahnya masing-masing," ucapnya.
Ia pun meminta Pemerintah Provinsi Lampung untuk memperbaiki pola pembinaan para atlet agar bisa berprestasi lebih baik di kemudian hari.
Diketahui dalam ajang SEA Games 2023 ada dua atlet asal Lampung yang berhasil meraih prestasi yakni atlet angkat besi dan karate. Harapan agar daerah dapat menghasilkan atlet berprestasi dikatakan oleh salah seorang atlet karate peraih medali asal Lampung, Ari Saputera.
"Saya pertama-tama mengucapkan terimakasih atas perhatian pemerintah atas apresiasi yang diberikan kepada kami yang cukup cepat dibanding sebelumnya," ujar Ari Saputera.
Ia mengharapkan di kemudian hari prestasi olahraga di Lampung semakin maju di kancah nasional dan internasional.
"Untuk itu keinginannya untuk sarana prasarana harus ditingkatkan lagi, dan pembinaan kepada atlet serta pengurus harus ditingkatkan kembali," ucap dia lagi.
Baca juga: KONI isyaratkan pembatasan mutasi atlet untuk PON Aceh-Sumut
Baca juga: Rakernas KONI Pusat bahas penyempurnaan aturan mutasi atlet untuk PON
"Lampung ini banyak menghasilkan atlet berprestasi seperti angkat besi, karate dan bisbol pun saat PON Papua sangat luar bisa, sebab ditakuti oleh daerah lain. Jadi perlu mendapatkan atensi khusus dari daerah agar bisa semakin berprestasi," ujar Ketua Umum KONI Pusat Letjen (Purn) Marciano Norman, di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan salah satu cara menghargai serta meningkatkan prestasi atlet di daerah, maka dapat dilakukan dengan berhenti melakukan mutasi atlet antardaerah secara instan untuk meningkatkan peringkat.
"Contohnya banyak provinsi lain yang mengambil atlet berprestasi dari sini untuk dibawa ke daerahnya, mutasi atlet ini marak menjelang pekan olahraga nasional," katanya.
Dia menjelaskan telah ada aturan yang mengatur mutasi atlet yakni harus dilakukan 2 tahun sebelum pekan olahraga nasional berlangsung.
"Kita harus bersama-sama memegang aturan ini, sehingga mendorong atlet binaan KONI kabupaten dan kota mewakili di tingkat nasional dan internasional, pasti kita akan lebih bangga bila bisa mengantarkan hasil binaan kita untuk berprestasi lebih tinggi," ucapnya.
Baca juga: Menpora: Jangan ada lagi mutasi atlet untuk PON
Selain itu untuk mendorong adanya atlet daerah berprestasi diharapkan ada pembinaan dua cabang olahraga unggulan di setiap kabupaten dan kota.
"Dalam desain besar olahraga nasional diamanatkan bahwa setiap daerah yaitu tingkat kabupaten dan kota, sebaiknya fokus membina dua cabang olahraga unggulan. Sehingga nanti kontingen yang bertanding tingkat provinsi dan nasional merupakan atlet-atlet yang asli dibina sejak awal oleh daerahnya masing-masing," ucapnya.
Ia pun meminta Pemerintah Provinsi Lampung untuk memperbaiki pola pembinaan para atlet agar bisa berprestasi lebih baik di kemudian hari.
Diketahui dalam ajang SEA Games 2023 ada dua atlet asal Lampung yang berhasil meraih prestasi yakni atlet angkat besi dan karate. Harapan agar daerah dapat menghasilkan atlet berprestasi dikatakan oleh salah seorang atlet karate peraih medali asal Lampung, Ari Saputera.
"Saya pertama-tama mengucapkan terimakasih atas perhatian pemerintah atas apresiasi yang diberikan kepada kami yang cukup cepat dibanding sebelumnya," ujar Ari Saputera.
Ia mengharapkan di kemudian hari prestasi olahraga di Lampung semakin maju di kancah nasional dan internasional.
"Untuk itu keinginannya untuk sarana prasarana harus ditingkatkan lagi, dan pembinaan kepada atlet serta pengurus harus ditingkatkan kembali," ucap dia lagi.
Baca juga: KONI isyaratkan pembatasan mutasi atlet untuk PON Aceh-Sumut
Baca juga: Rakernas KONI Pusat bahas penyempurnaan aturan mutasi atlet untuk PON
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023
Tags: