Baturaja (ANTARA) - Ribuan ekor hewan ternak sapi di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan terjangkit penyakit cacar kulit atau lumpy skin deseases (LSD).

"Penyakit LSD itu sendiri biasanya disebut cacar atau lato-lato yang saat ini sudah menyerang di seluruh kecamatan di OKU," kata Pelaksana Tugas Kepala Bidang Peternakan di Dinas Peternakan dan Perikanan (Diskannak) Kabupaten OKU Putut Pantoyo di Baturaja, Rabu.

Dia mengemukakan, saat ini tercatat sekitar 7.000 ekor sapi milik peternak di Kabupaten OKU terjangkit wabah LSD.

Putut menjelaskan, untuk tingkat kematian atau mortalitas penyakit ini memang tergolong rendah atau sekitar 2-5 persen.

Namun, wabah LSD memiliki tingkat penularan atau morbilitas tinggi hingga 100 persen.

Penyakit ini banyak dialami hewan ternak di 13 kecamatan di Kabupaten OKU yang ditandai dengan luka bentol di tubuh sapi.

Meskipun demikian, kata dia, sejauh ini pihaknya belum menerima laporan adanya hewan ternak yang mati akibat penyakit kulit tersebut.

Pihaknya sendiri dalam waktu dekat akan segera memberikan vaksin kepada hewan ternak yang terkena penyakit kulit tersebut.

"Untuk penanganan pertama dalam mengobati hewan yang terjangkit LSD kami segera menerjunkan petugas guna memberikan suntikan vitamin kekebalan tubuh bagi sapi yang menderita penyakit cacar tersebut," tegasnya.

Ia juga mengimbau seluruh peternak di OKU agar menjaga kebersihan kandang serta memberikan hewan ternak vitamin secara rutin agar terhindar dari penyakit tersebut.

Baca juga: Pemkot Depok temukan penyakit 'Lumpy Skin Desease" pada sapi
Baca juga: Pemkot Bandarlampung ajukan 1.000 dosis vaksin LSD
Baca juga: Pemkab Lampung Selatan perketat pengawasan pasar hewan jelang Idul Adha