Suu Kyi tiba di Korsel
28 Januari 2013 16:27 WIB
Pemimpin oposisi Myanmar Aung San Suu Kyi tiba di bandara internasional Incheon, sebelah barat Seoul, Senin (28/1). Suu Kyi tiba di Korea Selatan dalam rangka kunjungan lima hari untuk mengadakan pertemuan dengan Presiden Lee Myung-bak dan Presiden terpilih Park Geun-hye. Di sebelah kiri Na Kyung-won, ketua panitia penyelenggara Olimpiade Khusus PyeongChang 2013. (REUTERS/Kim Hong-Ji)
Seoul (ANTARA News) - Pemimpin oposisi Myanmar Aung San Suu Kyi dijadwalkan tiba di Korea Selatan (Korsel), Senin, untuk kunjungan lima hari, di mana dia akan bertemu dengan Presiden Lee Myung-bak dan Presiden-terpilih Park Geun-hye.
Selama kunjungan pertamanya ke Korea Selatan, Suu Ki dijadwalkan untuk memberikan pidato utama pada KTT Pembangunan Global yang diadakan pada Rabu di sela-sela Special Olympics World Winter Games yang akan diselenggarakan oleh kota alpine negara itu PyeongChang.
Sebelum menuju ke PyeongChang, Suu Kyi secara terpisah akan bertemu dengan Presiden Lee dan Presiden-terpilih Park pada Selasa pagi, kata kantor berita Yonhap.
Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian yang menghabiskan 15 tahun di bawah tahanan rumah itu juga akan mengunjungi kota baratdaya Gwangju untuk menerima penghargaan hak asasi manusia yang semestinyadiberikan kepadanya pada tahun 2004.
Dia tidak bisa melakukan perjalanan untuk menerima Penghargaan Gwangju untuk Hak Asasi Manusia pada waktu itu karena ia sedang menjalani penahanan rumah.
(H-AK)
Selama kunjungan pertamanya ke Korea Selatan, Suu Ki dijadwalkan untuk memberikan pidato utama pada KTT Pembangunan Global yang diadakan pada Rabu di sela-sela Special Olympics World Winter Games yang akan diselenggarakan oleh kota alpine negara itu PyeongChang.
Sebelum menuju ke PyeongChang, Suu Kyi secara terpisah akan bertemu dengan Presiden Lee dan Presiden-terpilih Park pada Selasa pagi, kata kantor berita Yonhap.
Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian yang menghabiskan 15 tahun di bawah tahanan rumah itu juga akan mengunjungi kota baratdaya Gwangju untuk menerima penghargaan hak asasi manusia yang semestinyadiberikan kepadanya pada tahun 2004.
Dia tidak bisa melakukan perjalanan untuk menerima Penghargaan Gwangju untuk Hak Asasi Manusia pada waktu itu karena ia sedang menjalani penahanan rumah.
(H-AK)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
Tags: