Jakarta (ANTARA) - Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) meluncurkan program penyembelihan dan distribusi hewan kurban dalam bentuk abon olahan bertajuk "Mantap Berkurban" untuk menyambut Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah. "Menyambut kurban, LAZNAS IZI menggelar program kurban dengan daging kurban olahan yang dimulai sejak 2020 Masehi (1441 Hijriah)," ujar Direktur Utama IZI Wildhan Dewayana pada acara peluncuran program Mantap Berkurban IZI yang diadakan di Jakarta, Rabu.
Wildhan mengatakan program kurban pada 2023 M/1444 H ini dalam pendistribusiannya kembali menggunakan daging sapi olahan berjenis abon supaya praktis, siap saji, dan tidak membebani masyarakat.

Baca juga: Akademisi minta masyarakat maknai kurban pangkas intoleransi
Menurutnya, dengan mendistribusikan daging kurban berbentuk abon dapat bermanfaat bagi masyarakat luas, termasuk warga di daerah yang jauh dan memungkinkan masyarakat untuk memaksimalkan momentum kurban.

"Bahkan, di momen genting seperti bencana alam, abon ini bisa menjadi solusi bagi penyintas bencana tersebut," imbuhnya.

Dia menyebutkan tahun lalu program kurban berbentuk abon berhasil mengirimkan 11.400 pak abon kepada 12.100 masyarakat yang berada di 79 kabupaten/kota yang berasal dari 19 provinsi dengan 665 pemberi kurban.

Pada program Mantap Berkurban ini, dia menargetkan jumlah abon sebanyak 24.000 pak dari 4.468 pemberi kurban dan mendistribusikannya ke 100 kabupaten/kota yang meliputi daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T), daerah yang memiliki tingkat kemiskinan ekstrem, daerah yang terdapat bencana, serta daerah rawan gizi buruk.

Baca juga: Suaib Tahir: Makna berkurban untuk tekan ego pribadi dan kelompok

Baca juga: Hewan kurban Idul Adha 1444 Hijriah di Batam dikarantina tiga hari
Dia mengatakan program ini juga memberikan manfaat yang lebih banyak, karena dalam pelaksanaannya melibatkan lebih dari 300 orang peternak binaan dalam penyediaan hewan kurbannya.

"Sentra kurban dan produksi abon juga melibatkan UMKM dan industri rumahan milik ibu-ibu setempat," ujarnya.

Dengan demikian, dia berharap program ini selain sah secara syariat, juga memiliki efek ganda kepada masyarakat dan penerima manfaat.