Bengkulu (ANTARA News) - Pemerintah Daerah Bengkulu belum serius menerapkan penggunaan bahan bakar minyak nonsubsidi karena masih banyak satuan pengisian bahan umum daerah itu melayani kendaraan pertambangan dan perkebunan.

"Kami hampir setiap malam memergoki salah satu SPBU melayani truk angkutan batu bara dan minyak kelapa sawit tersebut, sehingga membuat pengusaha menjadi manja," kata Anggota Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu M Sis Rahman, Senin.

Ia mengharapkan, pemerintah daerah bersama instansi terkait hendaknya betul-betul konsisten mendukung program pemerintah pusat yaitu melarang kendaraan pertambangan dan perkebunan menggunakan BBM subsidi.

Sekarang terkesan terjadi tebang pilih bagi perusahaan yang betul-betul menghargai aturan pemerintah sudah tidak lagi menggunakan BBM subsidi, namun bagi perusahaan nakal tetap berbagai cara menggunakan BBM tersebut.

Padahal Pemprov Bengkulu melalui Dinas Energi Sumber Daya Mineral sudah membagi ribuan stiker larangan penggunaan BBM subsidi tersebut, namun bagi perusahaan nakal stiker itu sengaja dilepas.

"Saya kira aparat keamanan tahu akan praktek tersebut, namun belum bertindak dan membuat pertanyaan besar dari berbagai kalangan," ujarnya.

Salah seorang pemilik SPBU di Kota Bengkulu Iskandar Ramis mengatakan, pihaknya sudah mendukung program pemerintah tersebut, namun kadang kala karyawan tidak mengetahui truk yang menggunakan stiker tersebut dan setiap singgah dilayaninya.

Mestinya pengawasan terhadap truk yang menggunakan stiker harus mengunakan BBM nonsubsdi itu diperketat, bila perlu dipasang secara permanen di kendaraan tersebut.

Mengenai pemasangan kamera pemantau pihaknya belum menggunakan alat canggih tersebut, tapi sudah menempatkan pengamanan secara ketat di SPBu tersebut.

"Masalahnya truk yang kami layani tidak menggunakan stiker larangan menggunakan BBM subsidi," ujarnya.

Manager pemasaran Depo Pertamina Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu Misbah Backori, ketika dikonfirmasikan akan meningkatkan pengawasan di setiap SPBU.

Untuk memantau truk-truk yang nakal itu, maka setiap SPBU diimbau untuk memasang kamera pengintai, sehingga kecurangan penggunaan BBM subsidi bisa ditekan, ujarnya.

(Z005)