Solo (ANTARA) - Proyek Museum, Budaya, Sains, dan Teknologi di Kota Solo, Jawa Tengah, segera dikerjakan dalam waktu dekat menyusul berbagai persiapan yang dilakukan oleh pemerintah daerah dengan pengusaha Dato Sri Tahir selaku investor.

"Kami teruskan program kami di museum," kata Pendiri Tahir Foundation Dato Sri Tahir seusai bertemu dengan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Rabu.

Ia mengatakan hari ini kontraktor yang akan mengerjakan museum tersebut datang ke Solo dan diharapkan dua minggu lagi konsultan asal Kanada akan datang ke Solo untuk ikut terlibat dalam pembangunan tersebut.

"Konsultan dari Kanada terbesar akan datang ke Solo untuk menjelaskan apa saja yang dipresentasikan," katanya.

Baca juga: Museum Macan tampilkan karya seni tenun tangan dari limbah pukat ikan
Pada pertemuan tersebut, dirinya dan Gibran juga sudah menentukan waktu penyelesaian proyek tersebut.

Terkait proyek itu, Gibran mengatakan untuk konstruksi bangunan tersebut akan dikerjakan oleh orang Indonesia, sedangkan operator berasal dari Kanada.

"Nanti ya kalau sudah deal semua, semoga ontime. Tahun depan (selesai, Red.) 2024-2025," katanya.

Ia juga berharap tahun ini pengerjaan proyek tersebut dapat dimulai. "Ini sudah dipagari, habis ini konstruksi. Semoga tahun ini (mulai pembangunan, Red.)," katanya.

Baca juga: Pemkab Trenggalek berencana bangun museum penyimpanan benda bersejarah
Sementara itu, terkait dengan nama, dikatakannya, akan ada perubahan nama museum tersebut agar lebih menarik masyarakat untuk datang.

"Nanti saya carikan nama yang bagus. Seperti Solo Safari dulu ya namanya panjang banget. Secara branding tidak bisa dijual," katanya.​​​​​​