Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan pihaknya tetap melakukan evaluasi agar penanganan arus mudik dan balik tahun 2024 berjalan lebih baik lagi.

"Tentu ini menjadi suatu hal yang baik (penanganan arus mudik dan balik tahun 2023) tetapi tidak cukup di situ. Kami akan improve apa-apa saja yang kurang hingga saat mudik tahun depan tidak terdapat masalah-masalah yang berarti," kata Menhub saat Rapat Kerja (Raker) "Evaluasi Pelaksanaan Infrastruktur dan Transportasi Mudik Lebaran 2023" dengan Komisi V DPR RI yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu.

Ia mencatat ada dua titik krusial yang menjadi perhatian khusus dari Kemenhub, yakni jalan tol Jakarta-Semarang dan juga Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni.

"Kami juga mencatat bahwa di jalan tol memang sangat struggling. Ada dua tempat yang struggling itu di jalan Jakarta-Semarang dan juga di ASDP, dan itu kami bisa selesaikan dengan baik," ucap Menhub.

Namun, ia mengusulkan agar ruas tol Jakarta-Semarang ditambah menjadi tiga jalur.

"Jalan tol yang menuju Semarang itu kalau bisa tiga jalur. Nah kalau itu tiga jalur, jadi mungkin tidak ada one way tetapi ada contra flow sehingga yang dari timur itu bisa tetap dari Kalikangkung itu ke Jakarta tidak menggunakan jalan nasional," kata dia.

Evaluasi lainnya, kata dia, terkait dengan arus lalu lintas di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.

"Memang tujuan ke Puncak ini memang kami belum bisa menyelesaikan. Oleh karenanya, kami harus bersama-sama dengan pemda mencarikan jalan solusi bagaimana transportasi di Puncak itu lebih baik," ujar Menhub.

Berdasarkan slide presentasi yang ditampilkan saat raker tersebut, Kemenhub mencatat jumlah penumpang angkutan umum selama periode mudik Lebaran 2023 berjumlah 17,33 juta penumpang atau naik 15,28 persen dibandingkan tahun 2022 sebanyak 15,03 juta penumpang.

"Kami juga mencatat beberapa persentase-persentase baik di darat, laut, udara, kereta api semuanya memang meningkat dengan pesat. Ini juga merupakan suatu kebangkitan usaha transportasi yg pada saat COVID-19 itu ada satu catatan dari BPS terjadi suatu kontraksi dengan pertumbuhan negatif. Dengan adanya mudik ini otomatis kontraksi yang negatif itu tumbuh dengan baik," ucap Menhub.

Selain itu, kata dia, berbagai program mudik gratis yang dilakukan juga berhasil menekan jumlah kecelakaan selama periode arus mudik Lebaran 2023.

"Kami juga bahkan menyediakan subsidi bagi masyarakat yang mudik dan bagi masyarakat yang mudik bahkan untuk membuat keterjangkauan para pemudik, kami memberikan subsidi bagi bus, kereta api, dan juga angkutan laut. Ini sangat bermakna untuk masyarakat kami berniat untuk alokasi mudik bersama ini kita tambah sehingga dengan mudik bersama itu secara tidak langsung mengaktifkan angkutan-angkutan massal antarkota dan ini yang menekan jumlah kecelakaan yang ada," tuturnya.

Ia juga mengaku keberhasilan dalam penanganan arus mudik Lebaran 2023 juga tidak terlepas dari koordinasi yang baik dengan seluruh pemangku kepentingan. Selain itu, juga arahan dari Presiden Joko Widodo yang selalu memberikan catatan.

"Pak Presiden beberapa kali mengadakan rapat bersama kami sejak sebelum mudik dan juga saat-saat mudik selalu telepon kami dan pada menjelang (arus) mudik, (arus) balik, Pak Presiden memberikan catatan," ucap Menhub.


Baca juga: Menhub: operasional kereta dari Kualanamu diperpanjang hingga Binjai
Baca juga: Kemenhub tingkatkan infrastruktur transportasi di destinasi wisata
Baca juga: Menhub apresiasi hasil kerja bersama lancarkan kegiatan mudik 2023