New York (ANTARA) - Tidak ada resesi resmi di Amerika Serikat, tetapi semakin banyak perusahaan AS yang menyatakan bangkrut, menurut sebuah artikel opini yang diterbitkan oleh The Hill.

"Menurut laporan baru dari S&P Global, jumlah perusahaan yang bangkrut pada tahun 2023 lebih tinggi dari empat bulan pertama setiap tahun sejak 2010," kata artikel yang diterbitkan akhir pekan lalu.

Hingga April tahun ini telah menjadi 236 perusahaan, lebih dari dua kali lipat angka yang sebanding tahun lalu dan lebih tinggi dari 12 tahun sebelumnya, katanya.

Yang memimpin adalah perusahaan yang menjual langsung ke konsumen, dengan Bed, Bath & Beyond menjadi yang paling terkenal, diikuti oleh industri dan kemudian jasa keuangan, catatnya.

Layanan lain yang melacak kebangkrutan melaporkan bahwa pengajuan kebangkrutan komersial dari tahun ke tahun hingga Maret naik 24 persen, dan pengajuan reorganisasi Bab 11 komersial meningkat 79 persen.

Menurut statistik yang dikeluarkan oleh Kantor Administratif Pengadilan AS, total pengajuan kebangkrutan naik hanya 2,0 persen dibandingkan dengan kasus pada tahun sebelumnya, namun pengajuan perusahaan meningkat 9,9 persen, tambahnya.

Baca juga: Pakar: langkah agresif The Fed berdampak bangkrutkan industri bank AS
Baca juga: USA Today sebut ratusan bank AS bakal bangkrut
Baca juga: IMF: AS hadapi ancaman kebangkrutan dan pengangguran
Baca juga: Cerita Andy Lau bantu rekan sesama aktor keluar dari kebangkrutan