Jakarta (ANTARA News) - Warga kampung Baturaja, Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang tinggal di sekitar Plaza UOB meminta tanggung jawab dari pihak pengelola terkait pembuangan air genangan dari dalam gedung ke jalan kampung.

Air buangan tersebut merusak jalan meski air sempat dibuang ke selokan di pinggir jalan. Tetapi sebelumnya terdapat air menggenangi jalan untuk beberapa waktu yang membuat jalanan berlubang.

"Tanggung jawab yang diharapkan adalah adanya bantuan perbaikan jalan kampung yang rusak akibat genangan air yang berasal dari dalam gedung," kata Joni (26), warga Baturaja di Jakarta, Minggu.

Dia menghargai usaha para petugas yang mencoba mengeringkan lantai bawah tanah Plaza UOB. Tapi yang diharapkannya kegiatan mereka tidak mengganggu aktivitas warga.

Berbeda dengan Yanto (35) yang mengeluhkan suara dan bau asap dari pompa.

"Suaranya memang agak mengganggu ketenangan tapi mau bagaimana lagi," kata dia.

Pada Minggu (20/1) ratusan warga Kampung Baturaja melakukan aksi protes kedua kalinya di depan Gedung UOB. Alasannya air buangan dari ruang bawah tanah Plaza UOB menggenangi rumah mereka setinggi betis orang dewasa atau sekitar 40-60 sentimeter.

Terlebih Plaza UOB tidak memberikan bantuan kepada korban banjir di kampung Baturaja.

Warga juga mengeluhkan luapan air dari UOB memiliki bau yang tidak sedap. Mereka menduga bau tersebut berasal dari jenazah korban yang terperangkap di dalam parkir bawah tanah gedung itu.

Setelah aksi protes tersebut, Plaza UOB mengalihkan pembuangan air ke selokan yang ada di pinggir jalan.

Manajemen Plaza UOB belum memberikan konfirmasi mengenai berbagai hal terkait air banjir yang masuk ke ruang parkir bawah tanah.
(A061)