Luhut minta produsen serat kaca terbesar dunia investasi ke Indonesia
23 Mei 2023 16:54 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) berangkulan dengan Chairman Jushi Group Zhang Yuqiang (kanan) dalam kunjungan kerjanya ke China. ANTARA/Instagram @luhut.pandjaitan/pri.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengunjungi produsen serat kaca (fiberglass) terbesar di dunia asal China, Jushi, dan memintanya agar bisa segera berinvestasi di Indonesia.
Permintaan disampaikan Luhut ke perusahaan multinasional yang berbasis di kota Tong Xiang, China itu, untuk memenuhi kebutuhan akan serat kaca yang dinilai sebagai bahan yang kuat dan ringan dengan sifat isolasi dan tahan api dan menjadikannya sebagai bahan dasar hi-tech populer dalam berbagai aplikasi di dunia untuk industri berat, rumah tangga hingga olahraga.
“Tingginya permintaan pasar global akan fiberglass, akhirnya mendorong saya untuk meminta mereka segera membuka pabriknya di Indonesia,” kata Luhut lewat akun media sosialnya yang dipantau di Jakarta, Selasa.
Luhut juga menyebut Indonesia memiliki pasir silika yang jadi bahan baku dasar industri serat kaca. Dengan demikian, investasi Jushi juga akan turut mendukung hilirisasi industri.
“Terlebih, Indonesia punya kekayaan pasir silika yang menjadi bahan baku dasar dari Industri ini. Setidaknya, kunjungan mereka setahun yang lalu untuk melakukan survei dan penelitian pembangunan dapat segera diwujudkan,” katanya.
Serat kaca digunakan dalam berbagai produk industri termasuk komposit, insulasi, dan bahan konstruksi.
Jushi sendiri telah mengembangkan jaringan penjualan dan pelayanan global yang mencakup lebih dari 100 negara dan wilayah, serta mendirikan beberapa basis produksi diantaranya di Amerika Serikat dan Mesir untuk lebih dekat dengan pasar mereka dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan perusahaan tersebut.
Luhut berharap, investasi Jushi akan dapat memberikan dampak ganda atas peningkatan nilai tambah komoditas tersebut.
“Dengan demikian, pasir silika yang jumlahnya melimpah di negeri ini tidak hanya akan ditambang dan diekspor mentahnya saja, tetapi akan menghadirkan puluhan ribu industri turunan yang akan memberikan peningkatan nilai tambah pada komoditas yang diolah sehingga semangat hilirisasi industri untuk menambah pendapatan negara bisa berimplikasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” kata Luhut.
Baca juga: Luhut undang Korsel investasi proyek di Kaltara
Baca juga: Luhut tawarkan proyek pengembangan rumput laut di Natuna ke Korsel
Baca juga: Kenya kaji potensi investasi kepelabuhanan di Indonesia
Baca juga: Luhut membahas proyek KCJB, IKN hingga pangan dalam kunjungan ke China
Permintaan disampaikan Luhut ke perusahaan multinasional yang berbasis di kota Tong Xiang, China itu, untuk memenuhi kebutuhan akan serat kaca yang dinilai sebagai bahan yang kuat dan ringan dengan sifat isolasi dan tahan api dan menjadikannya sebagai bahan dasar hi-tech populer dalam berbagai aplikasi di dunia untuk industri berat, rumah tangga hingga olahraga.
“Tingginya permintaan pasar global akan fiberglass, akhirnya mendorong saya untuk meminta mereka segera membuka pabriknya di Indonesia,” kata Luhut lewat akun media sosialnya yang dipantau di Jakarta, Selasa.
Luhut juga menyebut Indonesia memiliki pasir silika yang jadi bahan baku dasar industri serat kaca. Dengan demikian, investasi Jushi juga akan turut mendukung hilirisasi industri.
“Terlebih, Indonesia punya kekayaan pasir silika yang menjadi bahan baku dasar dari Industri ini. Setidaknya, kunjungan mereka setahun yang lalu untuk melakukan survei dan penelitian pembangunan dapat segera diwujudkan,” katanya.
Serat kaca digunakan dalam berbagai produk industri termasuk komposit, insulasi, dan bahan konstruksi.
Jushi sendiri telah mengembangkan jaringan penjualan dan pelayanan global yang mencakup lebih dari 100 negara dan wilayah, serta mendirikan beberapa basis produksi diantaranya di Amerika Serikat dan Mesir untuk lebih dekat dengan pasar mereka dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan perusahaan tersebut.
Luhut berharap, investasi Jushi akan dapat memberikan dampak ganda atas peningkatan nilai tambah komoditas tersebut.
“Dengan demikian, pasir silika yang jumlahnya melimpah di negeri ini tidak hanya akan ditambang dan diekspor mentahnya saja, tetapi akan menghadirkan puluhan ribu industri turunan yang akan memberikan peningkatan nilai tambah pada komoditas yang diolah sehingga semangat hilirisasi industri untuk menambah pendapatan negara bisa berimplikasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” kata Luhut.
Baca juga: Luhut undang Korsel investasi proyek di Kaltara
Baca juga: Luhut tawarkan proyek pengembangan rumput laut di Natuna ke Korsel
Baca juga: Kenya kaji potensi investasi kepelabuhanan di Indonesia
Baca juga: Luhut membahas proyek KCJB, IKN hingga pangan dalam kunjungan ke China
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023
Tags: