Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melakukan pemetaan terhadap potensi kekeringan air sumur warga sebagai dampak musim kemarau pada 2023.
"Pemetaan akan kita mulai di Kecamatan Sandubaya, yang merupakan kecamatan dengan wilayah paling timur atau tertinggi dibandingkan lima kecamatan lainnya yang di hilir," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Ahmad Muzaki di Mataram, Selasa.
Pemetaan itu, kata dia, sebagai langkah antisipasi terhadap dampak kekeringan air sumur warga sehingga dapat dilakukan penanganan lebih cepat berkoordinasi dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Menang Mataram.
"Apalagi, pada musim kemarau tahun 2022, ada masuk laporan dari Fraksi PKS DPRD Kota Mataram yang menyebutkan ratusan sumur warga di Kecamatan Sandubaya kering, sehingga kami langsung turun ke lapangan," katanya.
Dari informasi tersebut, katanya, ada ditemukan beberapa sumur warga yang kering karena dampak kemarau, namun jumlah pastinya tidak mencapai ratusan sehingga warga yang sumurnya kering dibantu dengan tangki air batuan dari PDAM.
"Untuk saat ini belum ada laporan selama musim kemarau," katanya.
Namun demikian, sebagai langkah antisipasi pihaknya tetap akan melakukan pemetaan kembali terhadap potensi kekeringan sumur warga di Kecamatan Sandubaya untuk menjaga ketersediaan dan kebutuhan air bersih masyarakat.
"Tapi kalau untuk air pertanian, sejauh ini tidak ada laporan sebab upaya antisipasi dengan sumur bor di setiap kelompok tani sudah dilakukan," katanya.
Lebih jauh Muzaki mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap berbagi potensi bencana terutama bencana kebakaran saat musim kemarau, yang disebabkan karena kelalaian masyarakat.
"Baik itu kebakaran karena arus pendek listrik, maupun kompor atau penyebab lainnya," katanya.
Karena itulah, pihaknya juga telah menyebar surat edaran melalui kecamatan dan kelurahan agar dapat mengimbau warganya untuk tetap waspada terhadap berbagai potensi bencana selama musim kemarau.
"Kalau menurut BMKG, saat ini masuk musim panas yang basah. Artinya, ada kemungkinan hujan terjadi di musim panas ini," demikian Ahmad Muzaki .
Baca juga: BMKG: Musim kemarau di wilayah NTB mulai merata pada akhir Mei 2023
Baca juga: Universitas Pertahanan membangun 31 sumur bor di NTB
Baca juga: Masyarakat diimbau membuat sumur resapan untuk mencegah banjir
Baca juga: Pemipaan air di Sembalun-Lombok dibangun bersama ACT-Japan
Potensi kekeringan air sumur dampak kemarau dipetakan BPBD Mataram
23 Mei 2023 15:49 WIB
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, NTB, Ahmad Muzaki. (FOTO ANTARA/Nirkomala)
Pewarta: Nirkomala
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023
Tags: