Bekasi (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, segera menerapkan enam program kerja prioritas dalam rangka pembenahan tata ruang pascabanjir.

"Program pertama yang kita anggap penting adalah penyelesaian dan pemeliharaan tanggul Kali Bekasi yang jebol akibat banjir," ujar Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, di Bekasi, Sabtu.

Menurut dia, tanggul Kali Bekasi mengalami jebol sepanjang total 205 meter yang tersebar di sepanjang aliran sungai Kecamatan Jatiasih.

"Kita akan upayakan anggarannya dari APBD Kota Bekasi, bantuan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat," katanya.

Program kedua, kata Rahmat, adalah mempersiapkan penambahan sarana dan prasarana banjir guna antisipasi musibah susulan.

"Saat ini kami sedang menambah sedikitnya empat reservoir sebagai resapan air masing-masing di Perumahan Galaxy, Komplek Dosen IKIP, Aren Jaya, dan Pengasinan," katanya.

Program ketiga, adalah upaya kerja bakti dengan melibatkan aparatur pemerintah setempat dari 44 satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

"Pada kerja bakti yang berlangsung di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) kami berhasil mengevakuasi sampah sebanyak 7.000 karung dengan berat perkarung 40 hingga 60 kilogram," katanya. Kegiatan itu, tambahnya, masih berlanjut di sejumlah kawasan banjir yang terdata sebanyak 49 titik di 10 kecamatan setempat.

"Saya juga sudah menginstruksikan Dinas Kebersihan agar lumpur-lumpur yang ada di sejumlah saluran air segera dibersihkan," katanya.

Program selanjutnya adalah menyiagakan tim medis di setiap Puskesmas untuk memprioritaskan pasien korban banjir. Rahmat mengatakan, berdasarkan data Dinas Kesehatan, mayoritas korban banjir menderita penyakit gatal-gatal dan infeksi saluran pernafasan atas (ISPA).

Program terakhir adalah memaksimalkan kinerja tim penanggulangan banjir agar seluruh bantuan banjir dalam bentuk logistik makanan maupun pakaian untuk segera dituntaskan pendistribusiannya.

(KR-AFR)