Produk reksa dana ESG milik DIM catatkan imbal hasil 6,8 persen
22 Mei 2023 21:28 WIB
Direktur Utama DIM Marsangap P Tamba (kiri) bersama Direktur Pemasaran DIM Upik Susiyawati saat mengadakan media gathering di Jakarta, Selasa (10/3/2020). (ANTARA/Dewa Wiguna) (ANTARA/Dewa Wiguna)
Jakarta (ANTARA) - Produk Reksa Dana Indeks Danareksa MSCI Indonesia ESG Screened Kelas A yang dimiliki oleh PT Danareksa Investment Management (DIM) mencatatkan imbal hasil sebesar 6,8 persen semenjak peluncurannya pada September 2022 hingga April 2023.
Direktur Sales & Marketing DIM Upik Susiyawati dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, menyampaikan capaian tersebut di atas kinerja rata-rata reksa dana saham di industri dan IHSG, yang mana masing-masing memiliki nilai imbal hasil sebesar minus 4,60 persen dan minus 3,77 persen.
“Seperti yang kita ketahui, dalam beberapa tahun terakhir, isu lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG) telah menjadi sorotan utama di Indonesia. Dukungan terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan semakin meningkat, baik dari pemerintah, perusahaan, maupun masyarakat umum,” ujar Upik.
Baca juga: Takut perlambatan, reksa dana saham global mengalir keluar empat pekan
Dia menjelaskan reksa dana ESG milik DIM tersebut merupakan inovasi dalam rangka menciptakan produk berbasis ESG untuk merespons tumbuhnya investor yang mengedepankan prinsip-prinsip berkelanjutan, dengan menggabungkan pertumbuhan keuangan dengan kepedulian terhadap dampak sosial dan lingkungan.
“DIM terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin berinvestasi sekaligus berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan,” ujar Upik.
Dia menyampaikan DIM akan terus berinovasi mengembangkan industri pengelolaan reksa dana melalui produk-produk berbasis ESG, sebagai bentuk nyata untuk mendukung bumi yang lebih sehat.
Dipilihnya MSCI Indonesia ESG Screened sebagai indeks acuan reksa dana, menurut dia, dikarenakan indeks tersebut sudah dikenal dan diterima oleh investor global, khususnya yang melakukan pendekatan ESG.
Selain itu, pemahaman mengenai potensi keuntungan dari strategi ESG dan meningkatnya pemeringkatan, membuat investor semakin meminati untuk berinvestasi pada reksa dana ESG.
Baca juga: OJK terbitkan aturan baru guna perkuat pengelolaan reksa dana
Indeks MSCI Indonesia ESG Screened terdiversifikasi dengan cakupan 17 saham dari lima sektor.
Dia menyebut tingkat transparansi dan pelaporan yang tinggi juga menjadi keunggulan utama reksa dana ESG, yang mana manajer investasi akan rutin melaporkan portofolio investasi, sehingga investor bisa memantau secara jelas dimana uang mereka diinvestasikan, dan sejauh mana perusahaan-portofolio memenuhi kriteria ESG.
“Salah satu alasan utama mengapa reksa dana ESG menjadi pilihan populer bagi investor adalah pertumbuhan dan potensi keuntungan yang dihasilkan. Investasi di reksa dana ESG juga memberikan manfaat diversifikasi portfolio bagi nasabah yang ingin memulai untuk berinvestasi sekaligus berkontribusi terhadap lingkungan," ujar Upik.
Direktur Sales & Marketing DIM Upik Susiyawati dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, menyampaikan capaian tersebut di atas kinerja rata-rata reksa dana saham di industri dan IHSG, yang mana masing-masing memiliki nilai imbal hasil sebesar minus 4,60 persen dan minus 3,77 persen.
“Seperti yang kita ketahui, dalam beberapa tahun terakhir, isu lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG) telah menjadi sorotan utama di Indonesia. Dukungan terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan semakin meningkat, baik dari pemerintah, perusahaan, maupun masyarakat umum,” ujar Upik.
Baca juga: Takut perlambatan, reksa dana saham global mengalir keluar empat pekan
Dia menjelaskan reksa dana ESG milik DIM tersebut merupakan inovasi dalam rangka menciptakan produk berbasis ESG untuk merespons tumbuhnya investor yang mengedepankan prinsip-prinsip berkelanjutan, dengan menggabungkan pertumbuhan keuangan dengan kepedulian terhadap dampak sosial dan lingkungan.
“DIM terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin berinvestasi sekaligus berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan,” ujar Upik.
Dia menyampaikan DIM akan terus berinovasi mengembangkan industri pengelolaan reksa dana melalui produk-produk berbasis ESG, sebagai bentuk nyata untuk mendukung bumi yang lebih sehat.
Dipilihnya MSCI Indonesia ESG Screened sebagai indeks acuan reksa dana, menurut dia, dikarenakan indeks tersebut sudah dikenal dan diterima oleh investor global, khususnya yang melakukan pendekatan ESG.
Selain itu, pemahaman mengenai potensi keuntungan dari strategi ESG dan meningkatnya pemeringkatan, membuat investor semakin meminati untuk berinvestasi pada reksa dana ESG.
Baca juga: OJK terbitkan aturan baru guna perkuat pengelolaan reksa dana
Indeks MSCI Indonesia ESG Screened terdiversifikasi dengan cakupan 17 saham dari lima sektor.
Dia menyebut tingkat transparansi dan pelaporan yang tinggi juga menjadi keunggulan utama reksa dana ESG, yang mana manajer investasi akan rutin melaporkan portofolio investasi, sehingga investor bisa memantau secara jelas dimana uang mereka diinvestasikan, dan sejauh mana perusahaan-portofolio memenuhi kriteria ESG.
“Salah satu alasan utama mengapa reksa dana ESG menjadi pilihan populer bagi investor adalah pertumbuhan dan potensi keuntungan yang dihasilkan. Investasi di reksa dana ESG juga memberikan manfaat diversifikasi portfolio bagi nasabah yang ingin memulai untuk berinvestasi sekaligus berkontribusi terhadap lingkungan," ujar Upik.
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023
Tags: