Beijing (ANTARA) - Output pembangkit listrik dari perusahaan-perusahaan industri, yang masing-masing memiliki turnover bisnis utama tahunan sedikitnya 20 juta yuan di China, naik 6,1 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada April 2023.

Pada periode itu, total output pembangkit listrik dari perusahaan-perusahaan tersebut mencapai 658,4 miliar kilowatt-jam, menurut Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China.

Output pembangkit listrik termal meningkat 11,5 persen (yoy) pada April, dan output pembangkit listrik tenaga nuklir naik sebesar 5,7 persen dibanding tahun lalu.

Output pembangkit listrik tenaga bayu naik 20,9 persen (yoy) pada April yang sama, atau 20,7 poin persentase lebih tinggi dari Maret, sebagaimana data NBS.

Output pembangkit listrik tenaga surya turun 3,3 persen (yoy) pada bulan lalu, sementara output pembangkit listrik tenaga air turun 25,9 persen.

Dalam empat bulan pertama tahun ini, total output pembangkit listrik naik 3,4 persen (yoy) ke angka 2,73 triliun kilowatt-jam, ungkap NBS.