Jakarta (ANTARA News) - Ketua RW 01 Kampung Melayu, Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Muhammad Haris, mengaku warga pengungsi korban banjir di wilayahnya berpatokan pada informasi pintu air termasuk menanggapi isu banjir besar 27 Januari 2013.

"Kami ikuti perkembangan informasi itu, ketinggian air di Katulampa, Depok dan Manggari, kita bisa prediksi ketinggian air yang sampai ke mari," kata Haris di Jakarta, Jumat.

Oleh karena itu menurut Haris, warganya cenderung tidak terlalu khawatir dengan isu banjir besar 27 Januari 2013.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh salah satu warga setempat, Ami (28), yang mengaku tidak terlalu khawatir dengan isu tersebut.

"Kalau yang saya lihat di wajah-wajah pengungsi lain, tidak terlalu merisaukan info terkait tanggal 27 besok, termasuk saya juga. Yang penting kami selalu memiliki info soal ketinggian air di sana (Katulampa, Manggarai dan Depok) bagaimana," tutur Ami.

Selain itu Haris juga mengatakan sebagian besar warganya telah berani kembali ke rumah masing-masing, yang sebelumnya sempat mengungsi selama air menggenangi pemukiman mereka.

Adapun warga yang masih bertahan di tenda pengungsian sebagian merupakan balita dan anak-anak serta mereka yang merasa khawatir tidak mendapatkan tempat apabila terjadi banjir susulan.

"Sebagian sudah berani kembali ke rumah, karena yakin informasi selalu diperbaharui. Sebagian ada yang masih memilih bertahan karena persoalan tempat lebih utama takut tidak kebagian ketika banjir besar datang lagi," ujar Haris.

Haris menyebutkan sejumah 241 keluarga atau 875 orang dari 6 RT mengungsi selama banjir besar yang terjadi sejak Rabu (16/1) lalu.

Meskipun sudah kembali ke rumah masing-masing, Haris meyakini evakuasi apabila terjadi banjir susulan tidak akan menyulitkan karena warga cenderung kooperatif.

"Warga kooperatif dan penuh kesadaran, sudah ada pengalaman banjir besar sebelumnya sulit untuk evakuasi. Oleh karena itu mereka lebih memilih untuk evakuasi sebelum air naik," ia menambahkan.

Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, menepis isu yang beredar mengenai kemungkinan banjir besar di Jakarta pada 27 Januari 2013.
(G006/Z002)