Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama akan mengirim 20 pendakwah/dai untuk mengikuti pelatihan dai/daiyah di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, sebagai bagian dari penguatan kerja sama antara kedua negara.

"Kegiatan ini sangat penting mengingat Indonesia dan UEA sama-sama multikultural," ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Kamaruddin Amin dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

Kamaruddin mengatakan pengiriman 20 pendakwah ini merupakan salah satu hasil pertemuan antara jajaran Kementerian Agama dengan Kepala Awqaf UEA di Abu Dhabi beberapa waktu lalu.

Baca juga: Kemenag: Dai sangat berperan tingkatkan kualitas kehidupan beragama

Kamaruddin berharap pelatihan tersebut semakin menambah kompetensi, daya jelajah, dan pengalaman lintas budaya para pendakwah, khususnya terkait pengembangan wasathiyyatul Islam yang sama-sama dikembangkan di kedua negara.

"Para dai bisa bertukar pengalaman ihwal koeksistensi, toleransi, dan pengembangan moderasi di tengah masyarakat plural," kata Kamarudin.

Direktur Penerangan Islam Kemenag Ahmad Zayadi menyatakan siap menyukseskan pelatihan ini. Menurut dia, sebanyak 15 dai dan 5 daiyah akan mengikuti program perdana ini pada Juli 2023 di Abu Dhabi.

Baca juga: Kemenag: Dai harus melek dunia digital untuk sebarkan dakwah

"Pihak Otoritas Umum untuk Urusan Islam dan Wakaf atau Awqaf UEA menyambut baik dan siap menyukseskan program yang telah lama digagas ini," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Awqaf UEA Moh Matar Alkaabi mengatakan pihaknya senantiasa mendukung upaya pengembangan dakwah Islam.

UEA juga mengundang tokoh agama dari belasan negara untuk melakukan safari dakwah di masjid-masjid di wilayah UEA sepanjang Ramadhan 2023.

Baca juga: Kemenag-UEA realisasikan sejumlah kerja sama di bidang keagaamaan

Dari Indonesia, kata dia, diwakili Direktur Masjid Sheikh Zayed Solo Dr Munajat.