Antisipasi risiko melaut, BMKG edukasi nelayan Bali terkait cuaca
22 Mei 2023 14:13 WIB
Arsip foto - Sejumlah nelayan membongkar muatan ikan di Pelabuhan Umum Benoa, Denpasar, Bali, Rabu (10/5/2023) ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna.
Denpasar (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar mengedukasi nelayan di Bali terkait cuaca kemaritiman untuk mendukung produktivitas dan meningkatkan keterampilan melalui Sekolah Lapang Cuaca Nelayan 2023.
“Kami berharap dapat meningkatkan keterampilan nelayan mengakses, membaca, menindaklanjuti, serta mendiseminasikan informasi cuaca dan iklim maritim,” kata Kepala BMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho di Denpasar, Senin.
Sebanyak 100 peserta yang merupakan perwakilan kelompok nelayan tangkap dan penyuluh perikanan mengikuti pelatihan yang dipusatkan di Pantai Penimbangan, Kabupaten Buleleng, Bali Utara, 22-23 Mei 2023.
Nantinya para nelayan itu akan diberikan pemahaman dan edukasi terkait informasi cuaca maritim dan mereka akan tergabung dalam kelompok yang rutin mendapatkan informasi prakiraan cuaca dan gelombang laut dari BMKG.
Ia mengharapkan dengan informasi prakiraan cuaca, para nelayan dapat melakukan antisipasi terhadap risiko ketika melaut.
Baca juga: BMKG minta nelayan waspadai gelombang selatan Bali hingga empat meter
Apalagi perubahan iklim berkontribusi terhadap peningkatan suhu muka laut sehingga mempengaruhi kondisi cuaca khususnya nelayan saat melaut.
Melalui pelatihan terkait cuaca itu, ia mengharapkan dapat mendorong produktivitas perikanan tangkap dan mencegah kecelakaan laut.
Sementara itu berdasarkan data Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (KKP) Bali Putu Sumardiana, jumlah nelayan di Bali diperkirakan mencapai hingga 37 ribu orang.
Sedangkan Badan Pusat Statistik (BPS) Bali menyebut produksi ikan di Bali pada 2021 mencapai 141.581 ton, sebanyak 114.220 ton diantaranya adalah perikanan tangkap dan sisanya sebanyak 27.361 ton adalah perikanan budi daya. Jumlah itu meningkat dibandingkan 2020 mencapai 127.695 ton.
Provinsi Bali memiliki potensi perikanan yang besar dengan luas wilayah mencapai 5.780,06 kilometer persegi berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 tahun 2019.
Ada pun Bali dikelilingi perairan yaitu di utara berbatasan dengan Laut Bali, timur adalah Selat Lombok, barat yakni Selat Bali, dan selatan berbatasan dengan Samudera Hindia.
Baca juga: Rokhmin: Kehadiran Bandara Bali Utara tingkatkan kesejahteraan nelayan
Baca juga: Menteri KP: Jembrana bakal punya pelabuhan perikanan internasional
“Kami berharap dapat meningkatkan keterampilan nelayan mengakses, membaca, menindaklanjuti, serta mendiseminasikan informasi cuaca dan iklim maritim,” kata Kepala BMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho di Denpasar, Senin.
Sebanyak 100 peserta yang merupakan perwakilan kelompok nelayan tangkap dan penyuluh perikanan mengikuti pelatihan yang dipusatkan di Pantai Penimbangan, Kabupaten Buleleng, Bali Utara, 22-23 Mei 2023.
Nantinya para nelayan itu akan diberikan pemahaman dan edukasi terkait informasi cuaca maritim dan mereka akan tergabung dalam kelompok yang rutin mendapatkan informasi prakiraan cuaca dan gelombang laut dari BMKG.
Ia mengharapkan dengan informasi prakiraan cuaca, para nelayan dapat melakukan antisipasi terhadap risiko ketika melaut.
Baca juga: BMKG minta nelayan waspadai gelombang selatan Bali hingga empat meter
Apalagi perubahan iklim berkontribusi terhadap peningkatan suhu muka laut sehingga mempengaruhi kondisi cuaca khususnya nelayan saat melaut.
Melalui pelatihan terkait cuaca itu, ia mengharapkan dapat mendorong produktivitas perikanan tangkap dan mencegah kecelakaan laut.
Sementara itu berdasarkan data Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (KKP) Bali Putu Sumardiana, jumlah nelayan di Bali diperkirakan mencapai hingga 37 ribu orang.
Sedangkan Badan Pusat Statistik (BPS) Bali menyebut produksi ikan di Bali pada 2021 mencapai 141.581 ton, sebanyak 114.220 ton diantaranya adalah perikanan tangkap dan sisanya sebanyak 27.361 ton adalah perikanan budi daya. Jumlah itu meningkat dibandingkan 2020 mencapai 127.695 ton.
Provinsi Bali memiliki potensi perikanan yang besar dengan luas wilayah mencapai 5.780,06 kilometer persegi berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 tahun 2019.
Ada pun Bali dikelilingi perairan yaitu di utara berbatasan dengan Laut Bali, timur adalah Selat Lombok, barat yakni Selat Bali, dan selatan berbatasan dengan Samudera Hindia.
Baca juga: Rokhmin: Kehadiran Bandara Bali Utara tingkatkan kesejahteraan nelayan
Baca juga: Menteri KP: Jembrana bakal punya pelabuhan perikanan internasional
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023
Tags: