"Saya tidak meyakini Mas Gibran mengambil itu (cawapres Prabowo). Mas Gibran ingin berproses bertahap, dari wali kota menjadi gubernur. Ada saatnya nanti pasti menjadi pemimpin nasional," kata Andi dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Minggu.
Andi menilai bahwa Gibran telah menunjukkan kapasitasnya sebagai pemimpin muda yang potensial. Menurutnya, program kerja dan langkah politik Gibran juga menarik perhatian publik.
Baca juga: Polstat: Gibran jadi nama kejutan bursa cawapres
Dia mengatakan Gibran perlu mengelola harapan publik kepadanya secara tepat. Oleh karena itu, menurut Andi, Gibran tidak akan terburu-buru untuk tergiur dengan melakukan lompatan politik terbilang instan.
Selain itu, Andi menyebutkan bahwa Gibran memiliki loyalitas sebagai kader PDI Perjuangan.
Di samping itu, Andi juga menepis isu relawan Jokowi dan Gibran akan mendukung Prabowo. Andi mengaku telah menghubungi jaringan relawan Jokowi di Jawa Tengah dan Jawa Timur, sehingga ia yakin bahwa sebagian besar relawan tidak akan berpaling.
"Itu klaim dari mana? Semua yang saya hubungi menyatakan mendukung Ganjar. Realitanya saya akui ada yang mendukung Prabowo tapi arus besar relawan Jokowi mendukung Ganjar. Jaringan Relawan Jokowi di luar negeri juga sudah mulai memanaskan mesinnya dengan deklarasi dukung Ganjar seperti di Amerika, Hongkong, dan Taiwan," ujarnya.
"Tidak ada capres lain yang bisa ngobrol dengan rakyat akar rumput sebagus Mas Ganjar. Seperti kata Pak Jokowi di Musra kemarin, kita butuh pemimpin yang mau turun bersama rakyat," kata Andi.
Lebih lanjut, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) itu pun mengatakan pro kontra terkait siapa yang akan didukung Jokowi juga tidak perlu diteruskan, sebab ia yakin Jokowi dan Gibran akan loyal kepada PDI Perjuangan.
Baca juga: Pengamat: Manuver Gibran dampingi Prabowo temui relawan rugikan Jokowi
Baca juga: Hasto tak ambil pusing soal pertemuan Prabowo dan Gibran di Solo