"Ada lubang bekas tambang batu bara akan kami maksimalkan jadi potensi wisata untuk tingkatkan pendapatan desa dan warga," ujar Kepala Desa Wonosari Kasioyono, di Penajam, Minggu.
"Kementerian KLHK berikan lampu hijau akan bantu anggaran untuk kembangkan lubang bekas tambang batu bara jadi agroekowisata," katanya pula.
Lahan bekas tambang batu bara yang bakal dijadikan agroekowisata tersebut tidak jauh dari destinasi atau tempat kunjungan wisata alam Gua Tapak Raja di Desa Wonosari.
Seluas 15 hektare lahan bekas tambang batu bara bakal dibenahi, bekas galian atau lubang tambang batu bara akan dijadikan kolam pemancingan dan sarana bermain air.
Kemudian lahan bekas tambang batu bara itu juga bakal ditanami pohon buah-buahan khas Kalimantan Timur, serta pohon buah lainnya di antaranya avokad, kelengkeng, dan durian.
Anggaran pengembangan lahan bekas tambang batu bara menjadi agroekowisata disiapkan KLHK, kata dia pula, dengan desain sudah selesai hanya menunggu pengerjaan dilakukan Kementerian LHK.
Kegiatan sehari-hari masyarakat Desa Wonosari, seperti proses penggarapan lahan pertanian dan perkebunan juga akan dijual sebagai wisata edukasi (pendidikan), serta mempersiapkan Gua Tapak Raja menjadi tempat kunjungan wisata alam unggulan.
Baca juga: Kampoeng Durian, wisata agro yang bantu tingkatkan perekonomian desa