"Kalau ada yang kesulitan sekolah, saya akan kasih satu anak Rp1 juta. Ini saya siap berikan untuk 250 anak," kata Zulhas dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Turut mendampingi Zulkifli dalam kunjungannya ke ponpes di Sleman, Yogyakarta, itu ialah yakni Wakil Ketua Komisi III DPR Pangeran Khairul Saleh, Bendahara Umum DPP PAN Totok Daryanto, Ketua DPW PAN Yogyakarta Suharwanta, Anggota DPRD Kabupaten Sleman Raudi Akmal, dan mantan bupati Sleman Sri Purnomo.
Zulkifli tiba di ponpes tersebut pada Sabtu malam (20/5), pukul 20.15 WIB, dan langsung disambut Gus Miftah. Mereka kemudian berdiskusi dan makan bersama.
Lebih lanjut, Gus Miftah mengajak Zulkifli mengikuti pengajian rutin bertajuk Mujahadah Dzikrul Ghofilin. Dalam kesempatan itu, Gus Miftah mengajak jamaah dan para santri untuk belajar dari perjalanan hidup menteri perdagangan itu.
"Coba, hari ini kita belajar dari Pak Zulkifli Hasan, saya panggil beliau ini Papih karena saya dekat dengan beliau. Posisi apa coba yang pernah beliau raih? Menteri kehutanan, ketua MPR, wakil ketua MPR, sekarang menteri perdagangan," kata Gus Miftah.
Menurut Gus Miftah, perjalanan hidup dan kesuksesan Zulkifli itu layak dicontoh dan diteladani.
"Tidak ada kelezatan setelah bersusah payah. Maka, ketika melihat orang yang kita anggap sukses, sebenarnya yang mesti kita lihat adalah bukan posisinya yang sekarang, apa yang beliau miliki, beliau sudah punya apa, beliau sebagai apa, bagi saya itu sudah nggak menarik lagi; tapi yang perlu dilihat apa? Prosesnya," kata Gus Miftah.
Baca juga: Zulhas beri catatan untuk pemilu sehat di 2024
Pada kesempatan yang sama, Zulhas juga berbagi kisah hidupnya kepada jamaah dan santri yang hadir. Menurut dia, perjalanan hidupnya tidak terlepas dari doa dan bekal dari kedua orang tua.
"Saya sebenarnya nggak lebih hebat dari teman-teman saya di sini, nggak lebih hebat dari bapak-bapak, ibu-ibu yang ada di sini. Saya orang biasa dari kampung, dari dusun, tapi mungkin doa ibu saya," kata Zulkifli.
Dia menambahkan kedua orang tuanya, terutama sang ayah, kerap mengajari dia dan saudara-saudaranya untuk bersikap disiplin sejak masih kanak-kanak guna melatih ketangguhan diri.
"Kami tiap jam 4 (dini hari) dibangunin, Bu. Saya usia 6 tahun sudah dibangunin, susah bangun, muka dikasih air. Tugas saya mukul beduk, terus, usia 6 tahun. Belakangan saya baru tahu itulah cara mendidik anak-anak kita menjadi anak yang tangguh," katanya.
Menurut Zulhas, kekuatan mental juga berpengaruh terhadap kemajuan diri seseorang. Oleh karena itu, disiplin adalah salah satu kunci menuju kesuksesan.
Dia pun memberikan motivasi kepada orang tua dan anak-anak untuk tetap semangat, rajin belajar, dan senantiasa berlomba dalam kebaikan dan prestasi. Dia membeberkan pesan penting dari sang ayah yang mengilhami dirinya.
"Jadi, kalau subuhan (shalat subuh) ayah saya selalu bilang, 'Nak, ayah boleh susah tapi kamu jangan seperti ayah nanti. Ayah akan berjuang sekuat tenaga agar kamu lebih berguna, lebih hebat lagi, lebih maju lagi daripada ayah sekarang'. Nah, terus pembinaan," ujar Zulkifli Hasan.
Baca juga: Zulhas sebut pemilu ajang berlomba-lomba untuk kebaikan
Untuk diketahui, pendaftaran bakal capres dan cawapres dijadwalkan pada 19 Oktober hingga 25 November 2023.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu), pasangan capres dan cawapres diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, ada 575 kursi di parlemen, sehingga pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
Baca juga: Zulhas ibaratkan perjuangan PAN pada Pemilu 2024 seperti matahari