Jakarta (ANTARA) - Pencinta basket Indonesia Augie Fantinus berharap wajah baru lapangan basket di Lapangan Banteng hasil program revitalisasi bertajuk “Revamp My Court” dari Panitia Pelaksana Lokal (LOC) Federation Internationale de Basketball (FIBA) Basketball World Cup 2023 dapat terawat dengan baik secara berkelanjutan.

Saat dihubungi pewarta Sabtu sore selepas acara “Revamp My Court” selesai digelar, Augie berharap lapangan basket yang direvitalisasi di kawasan Lapangan Banteng itu dapat dijaga dengan baik oleh pihak-pihak yang diberi tanggung jawab.

“Jadi harapan saya ya, siapa nih yang tanggung jawab untuk menjaga. Ini jadi tanggung jawab siapa? Pemprov atau kah tetap Perbasi atau kah FIBA atau kah EO nya yang tadi bikin acara atau apa. Nah itu menurut saya sih harus kayak diserahterimakan,” kata Augie.

Harapan mantan manajer tim basket putri di SEA Games 2015 itu berkaca dari pengalamannya saat melihat lapangan basket yang pernah ia datangi dalam sebuah acara revitalisasi yang kini tidak terawat dan terurus dengan baik.

“Kalo saya punya harapan lebih karena saya pernah diundang acara revitalisasi lapangan basket Monas. Waktu itu dibikin bagus ada lapangan futsal tapi akhirnya tidak terjaga, tidak diurusin lagi, tidak ada yang peduli, selesai,” ucap Augie.

Oleh karena itulah, Augie berharap kepada pihak yang diberi tanggung jawab dalam hal perawatan dapat menjaga lapangan basket yang dekat dengan Masjid Istiqlal itu terawat dengan baik, mengingat banyaknya fasilitas apik di lapangan tersebut.

Baca juga: Augie Fantinus berharap basket putri bisa bicara banyak di Asia

“Karena ringnya bagus, lapangannya enak, nyaman, pusat kota. Jangan sampai cepet rusak,” harap Augie.

Sedikit memberikan saran, pria asli Bandung itu menyarankan adanya program-program yang baik untuk perkembangan basket, terlebih untuk bibit-bibit muda di lapangan basket yang baru di kawasan Lapangan Basket.

“Sebenarnya kita lihat paling bagus kan ada lapangan, bisa dijaga, terus kita bikin program yang baik untuk basket. Nanti ada pertandingan antara SD, ada pertandingan antara SMP, terus penggunaannya jangan dipersulit izinnya kalo emang bisa. Tapi dengan syarat-syarat yang baik supaya bisa digunakan untuk masyarakat,” saran Augie.

Adapun, acara “Revamp My Court” adalah serangkaian acara pra-event menuju bergulirnya kejuaraan FIBA World Cup 2023 yang pertama kali dalam sejarah digelar di tiga tuan rumah, yaitu Jepang, Indonesia, dan Filipina pada 25 Agustus - 10 September mendatang.

Acara ini digelar di Lapangan Banteng pada Sabtu siang (20/5) mulai pukul 11.00 - 12.00 WIB. Gelaran ini dihadiri oleh salah satu cabang olahraga peraih emas SEA Games 2023 Kamboja yaitu basket putri.

Baca juga: Perbasi optmisitis bisa buat tradisi emas di bola basket Indonesia

Selanjutnya: acara ini ...


Augie Fantinus ketika ditemui pewarta di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (17/5). (ANTARA/Zaro Ezza Syachniar)
Acara ini ditutup dengan pertandingan ekshibisi di lapangan basket dengan wajah baru setelah direvitalisasi yang melibatkan sejumlah selebritis Tanah Air, legenda basket Indonesia, dan atlet basket Indonesia yang masih aktif bermain hingga saat ini.

Adapun selebritis, legenda basket, dan atlet basket yang menyemarakkan acara tersebut di antaranya ada Augie Fantinus (selebritis), Andovi Da Lopez (selebritis), Prisia Nasution (selebritis), Asri Welas (selebritis), Maria Selena (selebritis), Mario Lawalata (selebritis), Iboy Eriano (legenda basket), Ali Budimansyah (legenda basket), Rommy Chandra (legenda basket), Riko Hartono (legenda basket), Rio Disi (atlet basket), dan Kevin Moses (atlet basket).

Mengomentari jalannya acara, pria 43 tahun itu memuji acara yang diselenggarakan oleh panitia terkait karena berjalan menyenangkan. Ia pun juga sangat mengapresiasi kerja panitia karena telah mengundang tim basket putri Indonesia yang baru saja menorehkan sejarah meraih emas pertama kali.

“Menghibur, seru. Ditambah keseruannya kalo saya boleh menambahkan adalah bagaimana FIBA World Cup mengundang pemain-pemain putri timnas kita yang baru saja mendapatkan medali emas,” kata Augie.

“Buat saya, itulah apresiasi. Mereka cuman dateng, mereka cuman ikutan jadi undangan. Mereka dipanggil ke depan, dipanggil namanya satu-satu, itu adalah bagian dari apresiasi. Terima kasih kepada semuanya yang terlibat,” tambah Augie.

Baca juga: Menpora inginkan liga basket putri segera terbentuk
Baca juga: Dewa Ayu: Emas basket putri diraih karena faktor kebersamaan tim