Jakarta (ANTARA News) - Banjir di daerah Pluit Jakarta Utara masih cukup tinggi berkisar 50 cm hingga 100 cm hingga Kamis sore, kata Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP), Susnandi.

"Paling dalam masih ada yang satu meter," kata Susnandi saat ditemui di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, kondisi diperkirakan akan normal kembali pada 27 Januari. Untuk menjaga pengamanan dan proses evakuasi pihak kepolisian daerah DKI Jakarta telah mengerahkan 400 personel yang disebar ke beberapa titik didaerah Pluit yang sudah bertugas selama lima hari.

Selain itu, terlihat komando pasukan khusus (Kopassus) TNI AD serta juga beberapa relawan yang ada di kawasan tersebut. "Kami sudah di sini sejak hari Jumat (18/1)," ucap salah seorang relawan, Budi.

Ia menjelaskan bahwa mereka menyalurkan bantuan berupa makanan, air mineral, pakaian dan selimut. Bantuan tersebut diterima dari pemerintah daerah, perusahaan, LSM, dan lain-lain.

Berdasarkan pantauan hingga Kamis, untuk arus lalu lintas sekitar Pluit sendiri harus dialihkan melalui Jl. Muara Karang Raya. Hal ini dikarenakan masih tingginya genangan air sekitar 20 centimeter.

Dari arah tersebut, kendaraan yang hendak ke Jalan Pluit Selatan Raya dialihkan menuju Jalan Jembatan Tiga Timur untuk berputar arah di bawah tol dekat halte busway jembatan tiga.

Sedangkan kendaraan dari arah Grogol melalui Jalan Jembatan Tiga Timur menuju kawasan perumahan Pluit diputararahkan kembali ke Grogol, tepat di perempatan Emporium.

Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan daerah Pluit, Penjaringan dan Muara Baru masih terendam banjir karena pengaruh rob akibat air laut pasang yang mencapai 0,94 m. Pompa di Waduk Pluit sebagian sudah berfungsi.

"Meskipun sebagian besar banjir sudah surut, namun hingga sekarang masih terdapat 45.954 jiwa yang masih mengungsi," katanya.

Sebagian mengungsi, lanjutnya, karena rumahnya masih terendam banjir dan masih diperlukan pembersihan lingkungan.

"Tercatat 100.274 KK atau 245.119 jiwa terdampak. Dari 45.954 pengungsi tersebut, tersebar di Jakarta Utara 17.237 jiwa, Jakarta Barat 22.315 jiwa, Jakarta Pusat 1.268, Jakarta Timur 1.442 jiwa, dan Jakarta Selatan 430 jiwa," ujar dia.



(ANT)