“PPIH yang diberangkatkan paling awal harus mempersiapkan fasilitas kesehatan terlebih dahulu, agar jamaah haji kloter pertama mendapatkan kesan yang bagus pada saat mereka tiba di tanah suci”, ujar Kepala Pusat (Kapus) Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Liliek Marhaendro Susilo pada keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Liliek menjelaskan, PPIH bidang kesehatan yang berangkat pada gelombang pertama adalah personel yang akan ditugaskan di daerah kerja (Daker) bandara, Daker Madinah, Tim Promosi Kesehatan, dan Emergency Medical Team (EMT).
Baca juga: Pemprov Kaltim serahkan hibah peningkatan sarana haji kepada Kemenag
Baca juga: Walikota Samarinda lepas 581 calon haji dalam acara manasik
Selain itu, diharapkan juga tim Promkes bisa memberikan edukasi lebih dini agar dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh jamaah.
“Tim Promkes harus bisa mengatur waktu dalam memberikan penjelasan kepada jamaah haji, jangan sampai jamaah haji yang kondisinya masih lelah pasca perjalanan sudah langsung diberikan penjelasan,” ujar Dia.
Liliek juga berpesan kepada PPIH bidang kesehatan untuk tetap menerapkan prinsip hidup sehat, menjaga kebugaran, dan istirahat yang cukup.
PPIH bidang kesehatan juga harus dalam kondisi yang lebih sehat untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada jamaah haji.
“PPIH bidang kesehatan harus empat kali lebih sehat daripada jamaahnya. Tuntutan pekerjaan pasti sangat banyak, namun petugas harus tetap menjaga kebugaran dan istirahat yang cukup,” ucapnya.
Liliek juga menjelaskan, PPIH gelombang selanjutnya direncanakan akan diberangkatkan pada 26 Mei 2023.
Baca juga: Kemenag berangkatkan 489 petugas haji gelombang pertama ke Arab Saudi
Baca juga: Lima calon haji asal Jambi batalkan berangkat ke Tanah Suci