Denpasar (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Karangasem, Bali, memberikan bantuan 2,8 ton beras kepada para korban gelombang pasang di Pantai Amed.
"Jangan dilihat besar atau kecilnya bantuan ini. Yang terpenting bantuan ini sebagai wujud kepedulian pemerintah dalan meringankan beban masyarakat yang tertimpa bencana," kata Bupati Karangasem I Wayan Geredeg dalam keterangan tertulisnya di Denpasar, Kamis.
Sebelumnya, Pemkab Karangasem mengerahkan satuan tugas pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk menangani korban bencana.
"Selanjutnya kami minta instansi teknis bidang kebencanaan memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat dalam menghadapi bencana," katanya.
Bupati berpendapat bahwa bencana alam tidak dapat ditolak, tetapi dapat dikelola dan dapat diantisipasi, seperti banjir, tanah longsor, gelombang pasang, dan angin kencang.
Ia juga meminta BPBD memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat. "Kalau sudah mendapat informasi dari BPBD, mohon dijadikan pedoman dalam menghadapi bencana," kata Geredeg mengingatkan masyarakat.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Karangasem I Made Sosiawan mengatakan bahwa bencana gelombang pasang mengakibatkan sejumlah nelayan di Pantai Amed, Desa Purwakerthi, Kecamatan Abang, tidak berani melaut.
"Oleh karena itu, mereka kami beri bantuan agar kebutuhan hidup mereka selama 14 hari bisa terpenuhi," katanya.
Disebutkan, jumlah warga yang mendapat bantuan sebanyak 516 jiwa.
Kepala Desa Purwakerti I Wayan Sentuni Artana mengakui bahwa gelombang pasang di desanya itu selalu terjadi setiap tahun.
"Gelombang pasang yang terjadi pada tanggal 10 Januari lalu menggenangi beberapa rumah warga dan TPI (tempat pelelangan ikan)," katanya.
(M038/D007)
Pemkab Karangasem bantu korban gelombang pasang
24 Januari 2013 19:37 WIB
Bupati Karangasem I Wayan Geredeg. (FOTO ANTARA/Teresia May)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: