Melbourne (ANTARA News) - Petenis peringkat satu dunia Victoria Azarenka mengakhiri perjalanan petenis remaja Amerika Sloane Stephens dengan cara yang kontroverssial pada Kamis, untuk menghadapi Li Na asal China di final Australia Terbuka.

Azarenka, yang akan mempertahankan posisi puncaknya di peringkat dunia jika mampu mempertahankan gelarnya di Melbourne Park, memerlukan enam match point untuk mengalahkan Stephens 6-1, 6-4 pada pertandingan yang berlangsung selama satu jam 41 menit.

Pertandingan final akan berlangsung Sabtu menghadapi Li Na.

"Saya hampir tercekik," kata Azarenka, setelah kehilangan lima match point saat dirinya melakukan serve pada keadaan 5-3 di set kedua. "Begitu banyak peluang. Saya merasa sedikit kelelahan. Kegelisahan menyelimuti saya, tentu saja."

Pada akhir yang dramatis, pada kondisi yang sangat panas di Rod Laver Arena, Azarenka tidak mampu memaksimalkan lima match point ketika ia melakukan serve, sebelum kemudian servenya dipatahkan untuk membuat kedudukan menjadi 5-4.

Petenis Belarus ini kemudian meminta time out karena alasan medis dan meninggalkan lapangan selama sepuluh menit untuk menjalani perawatan atas keluhan di pinggang dan lututnya. Ketika pertandingan diteruskan, Stephens tidak mampu mempertahankan servenya dan Azarenka memastikan diri lolos ke final.

"Penting untuk melalui kesulitan kecil ini," tutur Azarenka.

"Saya tidak boleh kalah. Saya tidak boleh. Inilah mengapa saya begitu terganggu. Saya tidak dapat bernafas di sini. Ini adalah pencapaian dahsyat dan saya begitu gembira dapat melaluinya."

Pada pertandingan sebelumnya Stephens mampu menaklukkan petenis peringkat tiga dunia Serena Williams pada Rabu, dan ia kini harus menanggung status sebagai salah satu bintang tenis.

Gagal memaksimalkan servenya merupakan isyarat dirinya menghadapi kesulitan untuk menandingi Azarenka yang sangat dominan sampai ia diserang rasa gelisah.

Azarenka memimpin 2-0. Serve kuat dari Stephens membuat ia mampu mendulang angka, namun pukulan-pukulan groundstroke petenis Amerika ini gagal berujung pada kemenangan dan petenis peringkat 25 dunia ini melakukan 16 kesalahan pada lima game pembuka, ketika Azarenka mampu mematahkan servenya sebanyak dua kali.

Ketika Azarenka mendaratkan pukulan lob backhand yang sempurna untuk memenangi set pertama dalam waktu 33 menit, Stephens telah membuat 19 kesalahan.

Azarenka melejit untuk memimpin 2-0 pada awal set kedua. Saat skor menunjukkan 0-30 di game berikutnya, ia berhenti, dan terlihat merasakan sakit pada lutut kirinya.

Ia memperlihatkan rasa tidak nyaman pada permainan-permainan reli selanjutnya. Stephens sempat mampu mengurangi kesalahannya dan mematahkan serve Azarenka untuk pertama kalinya di pertandingan ini, membuat ia mampu mendekat dengan skor 2-1.

Azarenka tertatih-tatih, namun ia mampu meraih sembilan poin berturut-turut untuk memimpin 4-2. Ia terlihat akan melaju ke final, namun serangkaian kesalahan serta kesalahan ganda yang dilakukannya membuat Stephens dapat sedikit memangkas selisih.

Melakukan serve pada skor 3-4, dengan dukungan penonton di belakang dia, Stephens tidak mampu melepaskan smes sempurna saat servenya dipatahkan untuk keenam kalinya pada pertandingan ini.

Azarenka kemudian melewati lima match point dengan rasa gelisahnya untuk mengakhiri pertandingan, dan meminta pelatihnya untuk melakukan perawatan.

Ia menghabiskan sepuluh menit time out untuk mendapatkan perawatan medis. Ketika ia kembali, Stephens melakuakn serve untuk mempertahankan peluangnya di pertandingan ini, namun Azarenka mampu memanfaatkan march point keenam dengan maksimal.

Azarenka (23) harus mengalakan Li di final untuk mempertahankan peringkat satu dunianya. Jika tidak, Serena Williams akan merebut peringkat itu.

(H-RF/Z002)