Kupang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Timur bekerja sama dengan TNI AL kembali mengelar Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 dan menyasar lima pulau terdepan, terluar, dan terpencil (3T) di NTT.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah NTT Stefanus Donny Heatubun kepada wartawan di Kupang, Sabtu, mengatakan bahwa lima pulau tersebut tersebar di tiga kabupaten yakni Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Alor, dan Kabupaten Lembata.

“Sejumlah pulau itu adalah Pulau Adonara dan Pulau Solor di Kabupaten Flores Timur, Pulau Lewoleba Kabupaten Lembata, dan terakhir Pulau Alor dan Pulau Pantar di Kabupaten Alor,” katanya.

Baca juga: Ekspedisi Rupiah Susur Sungai jadi sarana edukasi masyarakat Kalteng

Dia mengatakan bahwa pelaksanaan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 itu menggunakan KRI Escolar 871 milik Lantamal VII Kupang yang selama ini beroperasi di wilayah Nusa Tenggara Timur.

Pelaksanaan ekspedisi tersebut berlangsung selama lima hari mulai Sabtu (20/5) sampai dengan Kamis (25/5).

Donny menambahkan bahwa tujuan kegiatan ekspedisi rupiah tersebut adalah untuk membantu masyarakat NTT di wilayah 3T dalam hal penarikan uang lusuh atau clean money policy.

Di samping itu juga untuk menjaga ketersediaan rupiah sampai ke pelosok daerah dengan pecahan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

“Selain itu juga bagian dari upaya BI untuk memetakan kemungkinan upaya-upaya riil yang dapat dilakukan, untuk meningkatkan eksistensi rupiah dan mendorong perekonomian di wilayah terpencil dan perbatasan melalui sosialisasi dan edukasi Cinta, Bangga dan Paham Rupiah (CBP),” tambah dia.

Baca juga: BI Kalsel gulirkan "Ekspedisi Rupiah Susur Sungai"

Sementara itu Wakil Komandan Lantamal VII Kupang Kolonel Marinir Aris Budiadi mengatakan bahwa untuk mendukung cita-cita Indonesia menjaga kedaulatan NKRI di wilayah 3T dibutuhkan sinergi.

“Untuk mendukung itu maka kita tidak bisa berjalan sendiri atau mementingkan diri sendiri, butuh kolaborasi dalam menjaga kedaulatan NKRI,” ujar dia.

Dia juga mengatakan bahwa TNI AL sendiri berharap dengan kegiatan ekspedisi tersebut, rupiah bisa berdaulat di NKRI, sehingga jangan sampai uang yang beredar di pulau-pulau kecil di NTT ini adalah mata uang dari negara lain, mengingat NTT berbatasan dengan dua negara.