Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily meminta Kementerian Agama RI memanfaatkan secara optimal penambahan kuota haji sebanyak 8.000 jemaah regular untuk ibadah haji tahun 2023.

Menurut dia, pemanfaatan tambahan kuota haji tersebut dapat mengurangi daftar antrian haji di Indonesia yang cukup panjang dan lama.

"Komisi VIII DPR telah meminta kepada Kementerian Agama agar penambahan kuota ini diprioritaskan untuk jemaah haji lanjut usia," kata Ace dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Ace mengingatkan agar penambahan kuota haji tersebut harus dibarengi pula dengan layanan bagi jemaah. Menurut dia, jemaah haji lanjut usia (lansia) harus mendapatkan prioritas karena membutuhkan pelayanan khusus.

"Kementerian Agama juga harus menambah jumlah petugas yang melayani jamaah, terutama petugas kesehatan, apalagi jika 8.000 kuota tambahan itu diperuntukkan bagi lansia," ucapnya.

Adapun, lanjut dia, penggunaan tambahan 8.000 kuota haji bagi jemaah haji reguler, tentu memiliki konsekuensi bagi penambahan biaya.

"Jika digunakan bagi haji reguler, maka sudah pasti memerlukan pembahasan kembali soal anggaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH), terutama yang berasal dari nilai manfaat yang dikelola BPKH. Karena biaya Haji reguler itu kurang lebih 45 persen biayanya ‘disubsidi’ dari dana kelolaan haji," tuturnya.

Untuk itu, Ace mengatakan bahwa Komisi VIII DPR RI akan mengundang terlebih dahulu Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) pada Senin (22/5) untuk memastikan ketersediaan anggaran nilai manfaat untuk kuota tambahan.

Sebelumnya, Rabu (17/5), Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan bahwa pihaknya segera merumuskan pemanfaatan tambahan 8.000 kuota haji agar dapat terserap secara optimal.

"Beri kesempatan kami untuk merumuskan 8.000 kuota tambahan ini, bagaimana memanfaatkannya dan untuk siapa? Kalau untuk yang reguler kemarin itu kan sudah, di antaranya untuk prioritas lansia," ujar Menag dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI di Jakarta, Rabu.

Indonesia mendapat tambahan kuota dari Pemerintah Arab Saudi sebanyak 8.000 orang. Tambahan kuota ini sudah masuk dalam sistem aplikasi Arab Saudi e-Hajj per 15 Mei 2023.

Dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI, mereka menyetujui adanya tambahan kuota ini dan meminta agar bisa dioptimalkan demi mengurangi waktu antrean.

"Terima kasih atas persetujuan tambahan kuota 8.000 orang ini. Sebab, rapat kita hari ini tentang itu. Kita akan konsentrasi pada 8.000 kuota tambahan," kata Menag.

Sementara perihal usulan tambahan kuota haji sebaiknya diperuntukkan bagi pendamping haji lansia, Menag menyebut semua usulan akan ditampung untuk kemudian dicari keputusan terbaik.

Baca juga: AMPHURI: Penyerapan tambahan kuota haji dapat kurangi antrean jamaah

Baca juga: 208.819 calon haji lunasi Bipih hingga tenggat pelunasan ditutup