"Kemungkinannya (red: RPJPN) menggunakan energi nuklir karena hitung-hitungannya kelihatannya tidak cukup kalau kita hanya mengandalkan energi terbarukan saja," ujarnya dalam diskusi terkait ambisi iklim Indonesia yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Korsel-Indonesia bahas penguatan kerja sama energi nuklir, mineral
Baca juga: Manfaatkan nuklir, China mampu turunkan emisi karbon 310 juta ton
Pemanfaatan nuklir sebagai sumber energi alternatif secara komersial masih belum dilakukan karena terkendala pendanaan dan masih adanya perdebatan soal keamanan pembangkit.
Merujuk peta jalan Kementerian Energi dan Sumber Daya mineral, pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN baru akan dimanfaatkan oleh Indonesia pada pertengahan abad ini.
"Di dalam konteks 20 tahun ke depan, transisi energi menjadi sangat penting karena kita tahu energi adalah darah untuk pembangunan," kata Vivi.*
Baca juga: Komisi VII bahas potensi kerja sama nuklir dengan Kedutaan Korea
Baca juga: Aspebindo dorong pemerintah fasilitasi investasi PLTN di Indonesia