Pelihara kucing versus anjing, mana yang lebih mahal perawatannya?
19 Mei 2023 15:03 WIB
Seekor kucing berada di dalam kandang di tempat jasa penitipan kucing Qa Love Cat di Jalan Ujungpandang, Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (21/4/2023). Sejumlah warga menitipkan kucing peliharaannya di tempat tersebut selama ditinggal mudik lebaran dan dikenakan baiaya jasa penitipan Rp40 ribu hingga Rp100 ribu per hari. ANTARA FOTO/JESSICA HELENA WUYSANG.
Jakarta (ANTARA) - Memelihara kucing dan anjing, dua hewan peliharaan paling umum di Indonesia, membutuhkan rata-rata biaya perawatan yang berbeda, menurut survei yang dilakukan Jakpat pada 2023.
Mana yang lebih mahal, memelihara anjing atau kucing?
Survei Jakpat, yang melibatkan 1.225 responden, menunjukkan rata-rata biaya perawatan satu anjing yakni Rp1,8 juta setiap bulan, sedangkan kucing Rp1,4 juta. Dari total biaya itu, untuk makanan, pemelihara anjing rata-rata mengeluarkan biaya Rp1 juta per bulan, sementara untuk kucing Rp710 ribu.
“Masyarakat terlihat lebih banyak merogoh kocek untuk memelihara anjing dibandingkan kucing," kata Kepala Riset Jakpat Aska Primardi melalui keterangan tertulis, Jumat.
Baca juga: DKI cegah rabies melalui perawatan hewan di penampungan Ragunan
Karena biaya perawatan yang lebih banyak dalam pemeliharaan anjing daripada kucing, maka dalam satu rumah tangga, jumlah anjing yang dipelihara lebih sedikit daripada jumlah kucing. Rata-rata responden memelihara dua ekor anjing di rumahnya, sementara kucing sebanyak tiga ekor.
"Namun demikian, dana yang lebih besar ini masih bisa diterima oleh pecinta hewan selama mereka masih dapat menemukan pengalaman positif dari aktivitas ini,” tutur Aska.
Mengenai merek produsen makanan yang paling banyak dibeli pemelihara anjing, tiga yang teratas yakni Happy Dog, Pedigree dan Royal Canin. Happy Dog menjadi makanan yang paling banyak dibeli responden dengan persentase 42 persen, diikuti Pedigree dan Royal Canin dengan persentase masing-masing 40 persen.
Sementara untuk kucing, Whiskas, Me-O, dan Royal Canin menduduki tiga teratas merek yang paling dikenal dan dibeli. Sebanyak 56 persen responden membeli merek Whiskas untuk anabul atau anak bulu mereka, disusul Me-O (34 persen) dan Bolt (29 persen).
Baca juga: Tak sekadar tekan populasi, steril kucing baik untuk kesehatan
Di antara beragam alasan memilih merek makanan, sebanyak 73 persen responden mengaku memilih merek tertentu karena cocok untuk hewan peliharaan mereka. Alasan terbanyak lainnya yakni merek itu mudah ditemukan (66 persen) dan memiliki kualitas bagus (58 persen).
Survei Jakpat menunjukkan, kucing menjadi hewan yang paling banyak dipelihara responden. Sekitar satu dari empat responden memelihara spesies itu.
Sementara peliharaan terbanyak kedua yakni ikan dengan persentase 29 persen, diikuti burung (20 persen) dan anjing (12 persen).
Laporan itu juga memperlihatkan 34 persen responden mendapatkan hewan peliharaan dengan cara membelinya, kemudian mengambil hewan jalanan (30 persen) dan mendapatkannya dari kenalan (28 persen).
Kebanyakan responden memberi makan binatang peliharaan mereka sebanyak tiga kali sehari, terutama untuk kucing (67 persen) dan hewan pengerat (51 persen) seperti hamster. Sementara, hewan yang biasanya diberi makan dua kali sehari adalah ayam (65 persen), reptil (61 persen), anjing (51 persen), dan ikan (49 persen).
Baca juga: Kucing juga rentan sakit di musim pancaroba
Baca juga: Bobi, anjing tertua di dunia berusia 30 tahun
Baca juga: Mencipta replika satwa sebagai penawar duka pemiliknya
Mana yang lebih mahal, memelihara anjing atau kucing?
Survei Jakpat, yang melibatkan 1.225 responden, menunjukkan rata-rata biaya perawatan satu anjing yakni Rp1,8 juta setiap bulan, sedangkan kucing Rp1,4 juta. Dari total biaya itu, untuk makanan, pemelihara anjing rata-rata mengeluarkan biaya Rp1 juta per bulan, sementara untuk kucing Rp710 ribu.
“Masyarakat terlihat lebih banyak merogoh kocek untuk memelihara anjing dibandingkan kucing," kata Kepala Riset Jakpat Aska Primardi melalui keterangan tertulis, Jumat.
Baca juga: DKI cegah rabies melalui perawatan hewan di penampungan Ragunan
Karena biaya perawatan yang lebih banyak dalam pemeliharaan anjing daripada kucing, maka dalam satu rumah tangga, jumlah anjing yang dipelihara lebih sedikit daripada jumlah kucing. Rata-rata responden memelihara dua ekor anjing di rumahnya, sementara kucing sebanyak tiga ekor.
"Namun demikian, dana yang lebih besar ini masih bisa diterima oleh pecinta hewan selama mereka masih dapat menemukan pengalaman positif dari aktivitas ini,” tutur Aska.
Mengenai merek produsen makanan yang paling banyak dibeli pemelihara anjing, tiga yang teratas yakni Happy Dog, Pedigree dan Royal Canin. Happy Dog menjadi makanan yang paling banyak dibeli responden dengan persentase 42 persen, diikuti Pedigree dan Royal Canin dengan persentase masing-masing 40 persen.
Sementara untuk kucing, Whiskas, Me-O, dan Royal Canin menduduki tiga teratas merek yang paling dikenal dan dibeli. Sebanyak 56 persen responden membeli merek Whiskas untuk anabul atau anak bulu mereka, disusul Me-O (34 persen) dan Bolt (29 persen).
Baca juga: Tak sekadar tekan populasi, steril kucing baik untuk kesehatan
Di antara beragam alasan memilih merek makanan, sebanyak 73 persen responden mengaku memilih merek tertentu karena cocok untuk hewan peliharaan mereka. Alasan terbanyak lainnya yakni merek itu mudah ditemukan (66 persen) dan memiliki kualitas bagus (58 persen).
Survei Jakpat menunjukkan, kucing menjadi hewan yang paling banyak dipelihara responden. Sekitar satu dari empat responden memelihara spesies itu.
Sementara peliharaan terbanyak kedua yakni ikan dengan persentase 29 persen, diikuti burung (20 persen) dan anjing (12 persen).
Laporan itu juga memperlihatkan 34 persen responden mendapatkan hewan peliharaan dengan cara membelinya, kemudian mengambil hewan jalanan (30 persen) dan mendapatkannya dari kenalan (28 persen).
Kebanyakan responden memberi makan binatang peliharaan mereka sebanyak tiga kali sehari, terutama untuk kucing (67 persen) dan hewan pengerat (51 persen) seperti hamster. Sementara, hewan yang biasanya diberi makan dua kali sehari adalah ayam (65 persen), reptil (61 persen), anjing (51 persen), dan ikan (49 persen).
Baca juga: Kucing juga rentan sakit di musim pancaroba
Baca juga: Bobi, anjing tertua di dunia berusia 30 tahun
Baca juga: Mencipta replika satwa sebagai penawar duka pemiliknya
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023
Tags: