Dolar AS menguat di tengah komentar Fed yang "hawkish"
19 Mei 2023 05:52 WIB
Ilustrasi - Seorang pegawai Tiongkok menghitung uang kertas dolar AS di sebuah bank Kota Hai'an, Nantong, Provinsi Jiangsu, Tiongkok timur, 6 Agustus 2019. ANTARA/Oriental Image via Reuters Connect-Xu jingbai/pri
New York (ANTARA) - Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), didorong oleh komentar Fed yang hawkish dan optimisme atas negosiasi batas utang untuk mencegah gagal bayar potensial.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,68 persen menjadi 103,5793 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,0767 dolar AS dari 1,0838 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2404 dolar AS dari 1,2484 dolar AS pada sesi sebelumnya.
Dolar AS dibeli 138,6390 yen Jepang, lebih tinggi dari 137,5880 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9050 franc Swiss dari 0,8986 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3510 dolar Kanada dari 1,3450 dolar Kanada. Dolar AS naik menjadi 10,5839 krona Swedia dari 10,4527 krona Swedia.
Lorie Logan, presiden Federal Reserve Dallas, mengatakan pada Kamis (18/5/2023) bahwa data ekonomi sejauh ini tidak dapat menunjukkan bahwa tepat untuk melewatkan kenaikan suku bunga pada Juni.
Ketua DPR AS Kevin McCarthy mengatakan pada Kamis (18/5/2023) dia optimis bahwa "kita dapat mencapai kesepakatan, dan saya pikir kita memiliki struktur sekarang dan semua orang bekerja keras."
RUU untuk menaikkan pagu utang pemerintah sebesar 31,4 triliun dolar AS akan diajukan di DPR minggu depan, menurut laporan media, mengutip McCarthy.
Indeks dolar AS menguat karena para pedagang fokus pada peningkatan imbal hasil obligasi pemerintah, dan klaim pengangguran awal yang lebih rendah memberikan dukungan tambahan untuk mata uang Amerika, menurut Vladimir Zernov, analis pemasok informasi pasar FX Empire, dikutip dari Xinhua.
Tingkat imbal hasil surat utang 2-tahun AS naik 9,8 basis poin menjadi 4,267 persen pada Kamis (18/5/2023) sementara tingkat imbal hasil obligasi pemerintah 10-tahun meningkat sebesar 8,2 basis poin menjadi 3,651 persen, memberikan dukungan kepada dolar AS.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Kamis (18/5/2023) bahwa klaim pengangguran baru turun menjadi 242.000 dalam pekan yang berakhir 13 Mei dari 264.000 minggu sebelumnya, dibandingkan dengan ekspektasi para ekonom 255.000.
Federal Reserve Philadelphia pada Kamis (18/5/2023) melaporkan bahwa indeks manufaktur naik ke angka negatif 10,4 pada Mei, dari negatif 31,3 pada April. Para ekonom memperkirakan pembacaan negatif 19,8.
Baca juga: Minyak jatuh karena kekhawatiran kenaikan suku bunga, dolar yang kuat
Baca juga: Emas merosot lagi tertekan optimisme pembicaraan plafon utang AS
Baca juga: Dolar naik ditopang optimisme pembicaraan pagu utang AS, Aussie jatuh
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,68 persen menjadi 103,5793 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,0767 dolar AS dari 1,0838 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2404 dolar AS dari 1,2484 dolar AS pada sesi sebelumnya.
Dolar AS dibeli 138,6390 yen Jepang, lebih tinggi dari 137,5880 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9050 franc Swiss dari 0,8986 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3510 dolar Kanada dari 1,3450 dolar Kanada. Dolar AS naik menjadi 10,5839 krona Swedia dari 10,4527 krona Swedia.
Lorie Logan, presiden Federal Reserve Dallas, mengatakan pada Kamis (18/5/2023) bahwa data ekonomi sejauh ini tidak dapat menunjukkan bahwa tepat untuk melewatkan kenaikan suku bunga pada Juni.
Ketua DPR AS Kevin McCarthy mengatakan pada Kamis (18/5/2023) dia optimis bahwa "kita dapat mencapai kesepakatan, dan saya pikir kita memiliki struktur sekarang dan semua orang bekerja keras."
RUU untuk menaikkan pagu utang pemerintah sebesar 31,4 triliun dolar AS akan diajukan di DPR minggu depan, menurut laporan media, mengutip McCarthy.
Indeks dolar AS menguat karena para pedagang fokus pada peningkatan imbal hasil obligasi pemerintah, dan klaim pengangguran awal yang lebih rendah memberikan dukungan tambahan untuk mata uang Amerika, menurut Vladimir Zernov, analis pemasok informasi pasar FX Empire, dikutip dari Xinhua.
Tingkat imbal hasil surat utang 2-tahun AS naik 9,8 basis poin menjadi 4,267 persen pada Kamis (18/5/2023) sementara tingkat imbal hasil obligasi pemerintah 10-tahun meningkat sebesar 8,2 basis poin menjadi 3,651 persen, memberikan dukungan kepada dolar AS.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Kamis (18/5/2023) bahwa klaim pengangguran baru turun menjadi 242.000 dalam pekan yang berakhir 13 Mei dari 264.000 minggu sebelumnya, dibandingkan dengan ekspektasi para ekonom 255.000.
Federal Reserve Philadelphia pada Kamis (18/5/2023) melaporkan bahwa indeks manufaktur naik ke angka negatif 10,4 pada Mei, dari negatif 31,3 pada April. Para ekonom memperkirakan pembacaan negatif 19,8.
Baca juga: Minyak jatuh karena kekhawatiran kenaikan suku bunga, dolar yang kuat
Baca juga: Emas merosot lagi tertekan optimisme pembicaraan plafon utang AS
Baca juga: Dolar naik ditopang optimisme pembicaraan pagu utang AS, Aussie jatuh
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: