Jayapura (ANTARA News) - Ketua harian klub Persipura Jayapura, La Siya mengatakan pihaknya tidak peduli dan tidak mengakui sanksi ataupun skorsing yang diberikan oleh PSSI versi Djohar Arifin kepada 15 klub Liga Super Indonesia.

"Kami tidak ingin komentari masalah ini dan kami juga tidak mengakui sanksi tersebut," katanya ketika dihubungi ANTARA Jayapura, Rabu.

Menurut dia, apa yang dilakukan oleh PSSI Djohar Arifin adalah tindakan sepihak yang sudah keluar dari kesepakatan bersama di hadapan utusan AFC dan FIFA pada tahun lalu.

"Kami kira ini keputusan yang sepihak, dan kami juga berada di bawah naungan PSSI La Nyala bukan PSSI Djohar Arifin," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 15 klub yang turun di kompetisi Indonesia Super League (ISL) mendapat skorsing oleh PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin Husin karena tidak melakukan registrasi ulang sesuai jadwal yang ditetapkan yaitu 9 Januari.

Deputi Sekjen PSSI Bidang Kompetisi Saleh Ismail Mukadar di Jakarta, Selasa, mengatakan, selain memberikan skorsing pada klub ISL, Komite Eksekutif PSSI juga memberikan skorsing pada 27 klub Divisi Utama yang turun di kompetisi di bawah kendali PT Liga Indonesia.

"Selain memberikan skorsing, kami juga mengampuni satu klub yang kembali ke PSSI yaitu klub Mojokerto Putra," katanya usai rapat Komite Eksekutif di Kantor PSSI Senayan Jakarta.

15 klub yang mendapatkan skorsing itu adalah PSPS Pekanbaru, Sriwijaya FC, Persib, Pelita Bandung Raya, Persisam, Mitra Kukar, Persiba, Barito Putra, Madura United, Persita, Persela, Persiwa, Persidafon, Persiram dan Persipura.

(Ant)