Jatim raih predikat patuh nilai dasar kode etik dan perilaku ASN
18 Mei 2023 22:47 WIB
Foto Arsip - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memimpin apel di Surabaya yang diikuti ASN di lingkungan pemerintah provinsi setempat. (ANTARA/HO-Biro Adpim Jatim)
Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur meraih predikat patuh berdasarkan hasil pengukuran tingkat kepatuhan pelaksanaan nilai dasar kode etik dan perilaku aparatur sipil negara (ASN) tahun 2022.
"Mari kita jaga terus pencapaian ini dengan menjadi abdi negara yang bisa menerapkan Ber-AKHLAK," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Kamis.
Baca juga: Wagub Jatim paparkan upaya sejahterakan petani dari hulu dan hilir
Baca juga: Misi dagang di Hong Kong, Pemprov Jatim catat transaksi Rp1,1 triliun
Penghargaan predikat patuh oleh Komite Aparatur Sipil Negara (KASN) yang diumumkan di Hotel Mercure Surabaya pada 16 Mei lalu hanya diberikan kepada 15 instansi, dua di antaranya tingkat provinsi, sedangkan sisanya didominasi tingkat nasional.
Atas pencapaian tersebut, Gubernur Khofifah menyampaikan terima kasih khususnya kepada seluruh ASN di lingkungan Pemprov Jatim yang menurutnya telah menjadi teladan sebagai abdi negara melalui penerapan nilai utama "Ber-AKHLAK".
Mantan Menteri Sosial itu menyatakan selalu menekankan pentingnya nilai utama Ber-AKHLAK, yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif kepada seluruh jajaran ASN di lingkungan Pemprov Jatim.
Selain itu, lanjut dia, ASN Jatim juga harus CETTAR yang merupakan akronim dari cepat, efektif dan efisien, tanggap, transparan, akuntabel dan responsif.
"Sering pula saya sampaikan kepada para ASN Jatim bahwa di tengah dinamika global harus menjadi seorang enabler leader, yaitu pemimpin yang bisa memungkinkan terhadap segala sesuatu yang dinilai oleh kebanyakan orang mustahil," ujarnya.
Perkembangan dunia yang semakin cepat, lanjut Khofifah, menuntut instansi pemerintahan untuk bisa beradaptasi.
Terlebih menghadapi era industri 4.0 maupun 5.0 ke depannya, kolaborasi antar pihak menjadi kunci untuk bisa mencapai kesuksesan.
"Oleh karena itu, ASN yang merupakan motor penggerak sebuah instansi pemerintah haruslah menjadi seorang game changer dan enabler leader," tuturnya.
Gubernur Khofifah menekankan bahwa yang tidak pernah berubah hanyalah perubahan.
"Oleh karena itu, kita sebagai abdi negara juga harus beradaptasi, menjadi game changer dan enabler leader, sehingga bisa memberikan pelayanan yang semakin baik untuk masyarakat," ucapnya.
"Mari kita jaga terus pencapaian ini dengan menjadi abdi negara yang bisa menerapkan Ber-AKHLAK," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Kamis.
Baca juga: Wagub Jatim paparkan upaya sejahterakan petani dari hulu dan hilir
Baca juga: Misi dagang di Hong Kong, Pemprov Jatim catat transaksi Rp1,1 triliun
Penghargaan predikat patuh oleh Komite Aparatur Sipil Negara (KASN) yang diumumkan di Hotel Mercure Surabaya pada 16 Mei lalu hanya diberikan kepada 15 instansi, dua di antaranya tingkat provinsi, sedangkan sisanya didominasi tingkat nasional.
Atas pencapaian tersebut, Gubernur Khofifah menyampaikan terima kasih khususnya kepada seluruh ASN di lingkungan Pemprov Jatim yang menurutnya telah menjadi teladan sebagai abdi negara melalui penerapan nilai utama "Ber-AKHLAK".
Mantan Menteri Sosial itu menyatakan selalu menekankan pentingnya nilai utama Ber-AKHLAK, yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif kepada seluruh jajaran ASN di lingkungan Pemprov Jatim.
Selain itu, lanjut dia, ASN Jatim juga harus CETTAR yang merupakan akronim dari cepat, efektif dan efisien, tanggap, transparan, akuntabel dan responsif.
"Sering pula saya sampaikan kepada para ASN Jatim bahwa di tengah dinamika global harus menjadi seorang enabler leader, yaitu pemimpin yang bisa memungkinkan terhadap segala sesuatu yang dinilai oleh kebanyakan orang mustahil," ujarnya.
Perkembangan dunia yang semakin cepat, lanjut Khofifah, menuntut instansi pemerintahan untuk bisa beradaptasi.
Terlebih menghadapi era industri 4.0 maupun 5.0 ke depannya, kolaborasi antar pihak menjadi kunci untuk bisa mencapai kesuksesan.
"Oleh karena itu, ASN yang merupakan motor penggerak sebuah instansi pemerintah haruslah menjadi seorang game changer dan enabler leader," tuturnya.
Gubernur Khofifah menekankan bahwa yang tidak pernah berubah hanyalah perubahan.
"Oleh karena itu, kita sebagai abdi negara juga harus beradaptasi, menjadi game changer dan enabler leader, sehingga bisa memberikan pelayanan yang semakin baik untuk masyarakat," ucapnya.
Pewarta: Abdul Hakim/Hanif Nashrullah
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2023
Tags: